Setiap Teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Untuk mengetahui unsur kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi berikut penjelasannya.
1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina
Jenis kata dan kelompok kata ( frasa ) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba ( kata kerja ) dan nomina ( kata benda ). Untuk memahami hal tersebut, kamu harus mengetahui perbedaan kata dan frasa. Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil ( dapat memiliki arti maupun tidak ) yang bersifat bebas. Frasa merupakan gabungan beberapa unsur namun tidak melebihi batas fungsi. Artinya, sekalipun terdiri atas beberapa unsur namun hanya memiliki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat.
Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan farasa benda dalam teksa
a. Nomina
Contoh :
Kata : wayang
Frasa : seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli indonesia
b. Verba
Contoh :
Kata : adalah
Frasa : sudah membagi
Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat di nyatakan bahwa pada paragraf pertama dalam teks yang bejudul wayang banyak digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba pada paragraf pertama teks diatas hanya ada satu, sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan demikian nomina yang berfungsi sebagai subjek atau objek pada paragraf pertama teks diatas banyak menggunakan Frasa, sedangkan predikat banyak menggunakan kata.
2. Afiksasi
Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang buelum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan ( reduplikasi) dan pemajemukan ketika di gunakan.
Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berupa jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata "minum" ( verba ) mendapat imbuhan "_ an " menjadi " minuman" ( nomina ).
Suatu kata dasar dapat bwrubah menjadi verba jika mendapat imbuhan me (N)-, be (R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe (N)-, pe (R)-, -an, atau terkadang ke -an.
3. Kalimat Defenisi dan Kalimat Deskripsi
Contoh kalimat Defenisi dalam teks yang berjudul Wayang.
- wayang adalah seni pertunjukan yang ditetapkan sebagai warisan budaya indonesia.
Contoh kalimat Deskripsi dalam teks yang berjudul wayang
- wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai dengan kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama campurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
4. Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang memiliki subjek dan predikat ( predikatif ). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa pula disebut kalimat tunggal.
Contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola
- Ada beragam jenis topeng di museum ini :
- kelelawar merupakan hewan unik
- wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yg memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat
Contoh kalimat majemuk setara
-Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur dan mendidik
Contoh kalimat majemuk bertingkat
- Keberadaan D'topeng tidak dapat dipisahkan dengan museum angkut karena kedua tempat ini berada di tempat yang sama.