Jumat, 16 Oktober 2020

Karakteristik Teks Eksposisi

Kita hidup di era informasi. Beragam informasi dapat kita peroleh dengan mudah melalui media cetak maupun media elektronik. Informasi tersebut dapat berupa berita, artikel, laporan, bahkan buku pelajaran. Berapa kalikah anda menonton atau membaca berita dalam satu hari? Berapa banyak pula artikel dan laporan yang anda baca dalam satu waktu? Lalu berapa lama anda belajar dengan buku-buku ketika bersekolah? Dapatkah anda membayangkan kehidupan tanpa semua informasi dan wawasan yang penting itu? 


Semua informasi itu di tulis dalam bentuk eksposisi. Jadi, dengan membaca eksposisi, kita dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Nah, seperti apakah bentuk teks eksposisi itu? Bagaimana teks eksposisi menggambarkan informasi yang memperkaya wawasan?


Berikut kita akan bahas tentang karakteristik teks eksposisi. Secara umum, teks eksposisi diartikan sebagai teks memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Teks eksposisi sering kali dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh, dan fakta-fakta. Bahkan, teks ini dapat pula dilengkapi dengan media-media visual, seperti tabel, grafik, dan peta. 

Karakteristik teks eksposisi

1. Memaparkan

2. Menyajikan sejumlah fakta

3. Pembaca memperoleh wawasan 

4. Menggunakan kata-kata lugas



Rabu, 14 Oktober 2020

Pola Pengembangan Eksposisi

 Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda, gagasan atau ide. untuk memperjelas dalam karangan atau paragraf eksposisi biasanya disertai data seperti :grafik, data statistik,contoh,gambar, denah, peta, dan arganogram. Ciri paragraf eksposisi adalah berusaha menguraikan, mengupas, menjelaskan, menceritakan, agar pembaca menjadi paham akan sesuatu  peristiwa atau kejadian dengan tiddadk ada paksaan. karangan ini memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. menggunakan pengembangan analisis, ruangan, dan kronologis. karangan ini memaparkan kejadian agar pembaca memahaminya.

Pola Pengembangan Eksposisi

a.  Metode identifikasi menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek, sehingga pembaca mengenal objek yang diuraikan.

b. Metode perbandingan menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua benda atau lebih. tujuannya untuk memperkenalkan sesuatu yang baru, beberapa objek dengan menghubungkan prinsip-prinsip umum yang berlaku, memberikan gambaran, gagasan, dan prinsip umum.

c.  Metode ilustrasi mengembangkan alinea dengan menambahkan penjelasan terhadap kalimat utama.

d.  Metode klasifikasi mengembangkan alinea dengan menambahkan pengelompokan atas isi pikiran-pikiran utama dan dikembangkan dengan pikiran-pikiran penjelas sesuai dengan kelompok yang sama.

e.  Metode definisi mengembangkan alinea dengan memberikan definisi atau pengertian leksikal dan lugas terhadap pikiran utama alinea.

f.  Analisis bagian fungsional, proses, dan kausal : mengembangkan alineadengan menambahkan pada pikiran utama, segi-segi rincian, manfaat, proses terjadinya dan hubungan sebab akibat.

g. Eksposisi proses adalah eksposisi yang dikembangkan dengan pola pengembangan proses. pola pengembangan proses adalah pola pengembangan yang mengembangkan gagasan dengan menitikberatkan pada proses terjadinya sesuatu. 

Masih ada beberapa jenis pola pengembangan teks eksposisi  lainnya, seperti pola pengembangan pertentangan, laporan dan berita. 



Senin, 12 Oktober 2020

Karakteristik Puisi Lama

Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait ( KBBI ). Puisi dibagi menjadi puisi lama dan puisi baru. 

Puisi lama adalah puisi yang terikat pada baris, bait, rima dan irama dan belum mendapatkan pengaruh dari budaya asing. Pada puisi ini terdapat aturan – atuaran yang mengikat, yaitu :

  1. Jumlah kata dalam 1 baris
  2. Jumlah baris dalam 1 bait
  3. Persajakan (rima)
  4. Banyak suku kata tiap baris
  5. Irama

Ciri – ciri puisi lama   :

  1. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  2. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  3. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
  4. Anonim (pengarangnya tidak diketahui).
  5. Terikat jumlah baris, rima, dan irama.
  6. Merupakan kesusastraan lisan.
  7. Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise.

Berbagai bentuk puisi lama, misalnya mantra, karmina, talibun, gurindam, syair, pantun, dan seloka. Salah satu bentuk puisi lama yang terikat oleh irama,rima, irama dan bait adalah pantun. 

Bentuk- bentuk puisi lama           :

  1. Mantra

Mantra adalah kata atau ucapan yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib.

Ciri-cirinya      :

  1. Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
  2. Bersifat lisan, sakti atau magis
  3. Adanya perulangan
  4. Metafora merupakan unsur penting
  5. Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
  6. Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.

Contoh :

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

  1. Pantun

Pantun adalah bentuk puisi Indonesia yang tiap barisnya terdiri atas empat baris yang bersajak.

Ciri – cirinya   :

  1. Setiap bait terdiri 4 baris
  2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
  3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
  4. Bersajak a – b –  a – b
  5. Setiap baris terdiri dari 8
  6. 12 suku kata
  7. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Kalau ada jarum patah

Jangan dimasukkan ke dalam peti

Kalau ada kataku yang salah

Jangan dimasukan ke dalam hati

  1. Karimna

Karmina adalah puisi lama lama yang terdiri dua baris dalam satu bait, baris prtama  berupa sampiran, baris kedua berupa isi, bersajak tengah dan akhir

Ciri – cirinya   :

  1. Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
  2. Bersajak aa-aa, aa-bb
  3. Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
  4. Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
  5. Semua baris diawali huruf capital.
  6. Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
  7. Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.

Contoh             :

Dahulu parang, sekarang besi (a)

Dahulu sayang sekarang benci (a)

  1. Seloka

Seloka adalah pantun yang antar baitnya saling berikatan yaitu baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua.

Ciri – cirinya   :

  1. Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair.
  2. Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.

Contoh             :

Lurus jalan ke Payakumbuh,

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tak kan rusuh,

Ibu mati bapak berjalan

  1. Gurindam

Gurindam merupakan sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.

Ciri – cirinya   :

  1. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
  2. Baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris    pertama

Contoh             :

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )

Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )

Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

  1. Syair

Syair merupaka puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang selalu  berakhiran dengan bunyi yang sama.

Ciri – cirinya   :

  1. Terdiri dari 4 baris
  2. Berirama a-a-a-a
  3. Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

Contoh             :

Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)

Sebuah negeri yang aman sentosa (a)

Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

  1. Talibun

Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi,  tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.

Ciri – cirinya   :

  1. Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
  2. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
  3. Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
  4. Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a –  b – c.
  5. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a –  b – c – d –  a –  b –  c –  d

Contoh             :

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli sampiran

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari isi

Induk semang cari dahulu


Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...