Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait ( KBBI ). Puisi dibagi menjadi puisi lama dan puisi baru.
Puisi lama adalah puisi yang terikat pada baris, bait, rima dan irama dan belum mendapatkan pengaruh dari budaya asing. Pada puisi ini terdapat aturan – atuaran yang mengikat, yaitu :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
Ciri – ciri puisi lama :
- Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
- Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
- Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
- Anonim (pengarangnya tidak diketahui).
- Terikat jumlah baris, rima, dan irama.
- Merupakan kesusastraan lisan.
- Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise.
Berbagai bentuk puisi lama, misalnya mantra, karmina, talibun, gurindam, syair, pantun, dan seloka. Salah satu bentuk puisi lama yang terikat oleh irama,rima, irama dan bait adalah pantun.
Bentuk- bentuk puisi lama :
- Mantra
Mantra adalah kata atau ucapan yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib.
Ciri-cirinya :
- Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
- Bersifat lisan, sakti atau magis
- Adanya perulangan
- Metafora merupakan unsur penting
- Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
- Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
Contoh :
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
- Pantun
Pantun adalah bentuk puisi Indonesia yang tiap barisnya terdiri atas empat baris yang bersajak.
Ciri – cirinya :
- Setiap bait terdiri 4 baris
- Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
- Baris 3 dan 4 merupakan isi
- Bersajak a – b – a – b
- Setiap baris terdiri dari 8
- 12 suku kata
- Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
- Karimna
Karmina adalah puisi lama lama yang terdiri dua baris dalam satu bait, baris prtama berupa sampiran, baris kedua berupa isi, bersajak tengah dan akhir
Ciri – cirinya :
- Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
- Bersajak aa-aa, aa-bb
- Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
- Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
- Semua baris diawali huruf capital.
- Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
- Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
- Seloka
Seloka adalah pantun yang antar baitnya saling berikatan yaitu baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua.
Ciri – cirinya :
- Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair.
- Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
- Gurindam
Gurindam merupakan sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.
Ciri – cirinya :
- Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
- Baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
- Syair
Syair merupaka puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang selalu berakhiran dengan bunyi yang sama.
Ciri – cirinya :
- Terdiri dari 4 baris
- Berirama a-a-a-a
- Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
- Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri – cirinya :
- Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
- Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
- Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
- Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
- Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu