Jumat, 12 Februari 2021

Evaluating Negotiation Text

Sample Negotiation Text

Text 1
HP Baru

Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada Ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal.
Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyaknan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP.
''Yah...Rani benar-benar berusaha perlu HP. Belikan ya Yah?'' kata Rani pada Ayahnya.
 ''Ayah belum punya cukp uang untuk membel HP, Ran. Lagi pula kan sudah ada telepon rumah,'' kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja. '' 
''Tapi, Yah... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelpon orangtuanya saat terpaksa pulang telat.''
''Lha kalau begitu kamu jangan pulang telat,'' kata ayah lagi. Rani hampir saja menangis.
''Tak hanya itu, Yah...Rani iri sama teman-teman Rani yang dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,'' kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu Ayahya.
Mendengar penjelasan Rani,Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.
''Sebigitu pentingkah HP itu bagimu,Nak?''
Rani hampir saja melomat kegirangan mendengar reaksi ayahnya.
''Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke group facebook, WhatsApp, dan Gmail atau mengunggah tugas di blog/blogger. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa buat diskusi bareng teman teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.''
''Hm...Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal...'' ayah seakan sengaja menggoda Rani.
''Asal apa, Yah?'' tanya Rani tak sabar.
''Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk  hal-hal yang positif.''
''Rani janji, Yah. Makasih ya  Ayah,'' janji Rani sambil memeluk Ayahnya.


Text 2

Terima Kasih Bu Mia

Kamis pagi usai pelajaran olah raga, Bu Mia, guru Kimia masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasnya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebanya, mereka baru saja meginkutilomba ujian lari Run Fast mengelilingi stadion.Sebenarnya hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang napasnya masih memburu dan keringatya bercucuran, mengajukan usul pada Dani.

''Dan...minta Bu Mia menunda ulangan dong.Capek nih,'' kata  Ali. 

''Waduuuh aku tidak berani,'' jawab Dani. Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas,'' sambung Dani.

''Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,'' kata Lia.

 ''Beres. Kamu kan ketua kelas.''

Dengan santun, Lia menghadap Bu  Mia yang wajahnya tampak kaku melihat siswa-siswinya belum juga siap mengikuti pelajaran. 

''Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?'' tanya Lia sambil duduk.

 ''Iya. Ada apa?''

''Bengini, Bu,saya mewakili teman-teman, Lia minta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju.''

''Biasanya kan tidak terlambat seperti ini? tanya Bu Mia.''Iya, Bu. Sekali lagi maafkan,kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi Baru saja ujian Run Fast  mengelilingi stadion 2 kali.''

''Oh...kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?'' suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.

''Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,'' jawab Lia tetap dengan sopan.

''Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.''

''Yah sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja.''jawab Bu Mia mengagetkan Lia dan teman-temannya.

''Makasih Bu,'' kata Lia.

''Eit...tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan menggangu kelas lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.''

 ''Iya, Bu. Makasih.''Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.

Dalam mencapai kesepakatan, selain menerima alasan yang disampaikan pihak yang menyajikan pengajuan, penawar biasanya juga mengajukan tuntutan. Ketika pengajuan dan penawaran mencapai titik temu, terjadilah kesepakatan. Ketika pihk yang mengajukan tuntutan, menyepakati persyaratan yang ditetapkan maka tercapailah sebuah kesepakatan dan kesepakatan tersebut menguntungkan kedua belah pihak.    
  

Kamis, 11 Februari 2021

Merumuskan Ciri Negosiasi

Pada dasarnya, negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak lain. Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain. Negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa/perselisihan pendapat.

Baca juga :Tips melakukan negosiasi yang baik

Merumuskan Ciri Negosiasi

Untuk mengetahui apakah sebuah teks termasuk ke dalam negosiasi atau bukan, kamu harus mengetahui batasan teks negosiasi. Perhatikan dialog berikut antara penjual dan pembeli dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang di sediakan di akhir teks.

Teks 

Pembeli : " Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?"

Penjual : " Tiga puluh ribu, Bu, Murah."

Pembeli : " Boleh kurang kan, bang?" 

Penjual : " Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."

Pembeli : "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?"

Penjual : " Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."

Pembeli : "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?"

Penjual : "Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi."

Pembeli : " Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk."

Penjual : " Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan."

Pembeli : "Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak."


Akhirnya, penjual mempersilahkan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang di belinya. 

Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks.

1. Siapa pelaku dalam dialog tersebut.?

2. Bagaimana cara pembeli menawar harga mangga tersebut?

3. Bagaimana tanggapan penjualnya.?

4. Apakah pada akhir dialog terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli?

5. Bagaimana kesepakatan antara penjual dan pembeli? 



Baca juga:Struktur dan kaidah teks negosiasi


Sumber: buku bahasa indonesia kelas x



Minggu, 07 Februari 2021

Ragam kalimat dalam Teks Prosedur







 
Memahami kalimat penting untuk memahami sebuah prosedur. Oleh karena itu, pada bagian ini kita akan membahas beberapa hal terkait dengan kalimat. Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan kalimat ? Ramlan dalam bukunya Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis, mejelaskan bahwa yang dengan kalimat adalah '' satuan gramtik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang disertai nada akhir naik''. Dalam tata tulis, kalimat ditandai  dengan huruf kapital di awal kalimat dan tanda baca akhir berupa tanda titik (.) tanda tanya (?) atau tanda seru (!). Jadi, pengertian kalimat tidak terbatas jumlah unsur (kata)nya. Ada kalimat yang panjang, ada juga kalimat yang pendek

Baca juga:Langkah-langkah membuat laporan membaca

Kalimat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pada penjelasan kali ini, akan dibahas pembagian kalimat berdasarkan tujuan,maksud,atau fungsinya.

  1. Kalimat Berita: Kalimat berita adalah kalimat yang bertujuan atau berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain. Tanggapan yang diharapkan adalah terssampaikannya informasi kepada lawan bicara atau pembaca. Dalam tata tulis, kalimat berita ditandai denagn tanda titik (.) di akhir kalimat. Sementara, secara lisan, kakimat berita di tandai denagn intonasi berita. contoh  Kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari sampah.
  2. Kalimat Tanya : Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan atau berfungsi untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain. Tanggapan yang diharapkan adalah jawabn atas pertanyaan yang ditanyakan tersebut. Dalam tata tulis, kalimat tanya ditandai tanda tanya(?) di akhir kalimat. Sementara , secara lisan, kalimat tanya ditandai intonasi tanya. Dalam beberapa contoh, kalimat tanya ditandai dengan kata tanya, misalnya apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, berapa, bagaimana, dan bilamana. Contoh Apakah kamu sudah makan?
  3. Kalimat Suruh/Perintah : Kalimat suruh juga disebut kalimat perintah,yaitu kalimat yang bertujuan atau berfungsi untuk menyampaikan perintah kepada orang lain atau lawan bicara. Tanggapan yang diharapkan adalah dilaksanakannya perintah tersebut. dalam tata tulis, kalimat suruh ditandai dengan tanda seru (!) diakhir kalimat. Sementara,secara lisan, kalimat suruh ditandai dengan intonasi perintah, kalimat suruh dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.   
    • Kalimat suruh yang sebenarnya digunakan untuk menyampaikan suruhan yang bernada netral cotoh tutuplah jendela itu!
    • Kalimat suruhan persilahan ditandai dengan kata silakan yang diletakkan diawal kalimat. contoh Silakan masuk, Pak !
    • Kalimat ajakan ditandai dengan kata ayo,mari,marilah,atau ayolah. contoh Mari kita berangkat !
    • Kalimat larangan ditandai dengan kata jangan, contoh Jangan duduk di depan pintu.                    

Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...