Kamis, 02 April 2020

Singkatan dan Akronim

Singkatan dan Akronim

Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik (.).
Contoh: M. Amin, Drs., Prof., Kol.
Singkatan yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik (.).
Contoh: MPR 
Singkatan umum terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik.
Contoh: dst., dsb., dkk., dto.
Akronim adalah singkatan yang terdiri atas gabungan huruf awal, 
gabungan suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata yang diperlakukan sebagai kata, seperti:
Contoh: ABRI, PASI, SIM Akabri, Bappenas .
Akronim yang bukan nama diri/lembaga ditulis sebagai berikut: pemilu, rapim, tilang

Kaidah Morfologi (Pembentukan Kata)

Kaidah Kata Imbuhan 

Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan (afiksasi). Imbuhan atau afiks adalah satuan bahasa yang digunakan dalam bentuk 
dasar untuk menghasilkan suatu kata. Hasil dari proses pengimbuhan itulah yang 
kemudian membentuk kata baru yang disebut kata berimbuhan. 
Imbuhan dalam bahasa Indonesia jumlahnya bermacam-macam. Secara garis besar imbuhan tersebut dibagi ke dalam empat jenis, yakni prefiks, infiks, 
sufiks, dan konfiks. Prefiks atau awalan adalah imbuhan yang diikatkan di depan bentuk dasar. 
Contoh: 
me(N)- → membaca, menulis, menyapa 
ber- → berjalan, berbicara, bermalam 
di- → dibaca, ditulis, disapa
ter- → terbawa, termakan, terindak 
pe(N)- → penjual, pembeli, penulis 
per- → peranak, peristri 
se- → sekelas, setara, secangkir 
ke- → kepada, kekasih, kedua 
maha- → mahakuasa, mahaagung, mahakuasa 
Infiks atau sisipan adalah imbuhan yang diikatkan di tengah bentuk dasar. 
Contoh: 
-el-, → geletar, telunjuk 
-em- → gemetar 
-er- → gemertak, seruling, gerigi 
Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang diikatkan di belakang bentuk 
dasar. 
Contoh: 
-kan → tanamkan, bacakan, lembarkan 
-an → tulisan, bacan, lemparan 
-i → akhiri, jajaki, tulisi 
-nya → agaknya, rupanya 
-wan → rupawan, hartawan, ilmuwan 
Konfiks adalah imbuhan yang dilekatkan di depan-belakang bentuk dasar secara bersamaan. 
Contoh: 
ke-an → keamanan, kesatuan, kebetulan 
pe(N)-an → penanaman, pemahaman, penyesuaian 
per-an → perusahaan, persawahan, pertokoan 
ber-an → berhamburan, bersamaan, bersalaman 
se-nya → selama-lamanya, sejauh-jauhnya 

Kata ulang (reduplikasi) adalah kata yang mengalami proses perulangan, 
baik sebagian atau pun seluruhnya dengan disertai perubahan bunyi atau pun 
tidak. Kata ulang memiliki beberapa makna, di antaranya, adalah makna ‘banyak 
taktentu’, seperti contoh berikut. 
batu-batu negara-negara 
buku-buku orang-orang 
kuda-kuda pohon-pohon 
makanan-makanan peraturan-peraturan menteri-menteri rumah-rumah Ada juga kata ulang yang bermakna ‘banyak dan bermacam-macam’, seperti contoh berikut: 
bau-bauan, dedaunan 
bibit-bibitan, lauk-pauk 
buah-buahan, pepohonan 
bumbu-bumbuan, sayur-mayur 
bunyi-bunyian, tanam-tanaman 
Makna kata ulang lainnya adalah ‘menyerupai dan bermacam-macam’,seperti contoh berikut ini: 
kuda-kuda mobil-mobilan 
kuda-kudaan orang-orangan 
kucing-kucingan robot-robotan 
langit-langit rumah-rumahan 
mata-mata siku-siku.
Makna kata ulang berikutnya adalah ‘agak atau melemahkan 
sesuatu’ yang disebut pada kata dasar Contoh: 
kebarat-baratan , malu-malu 
kehijau-hijauan, pening-pening 
keinggris-inggrisan, sakit-sakitan
kuda-kudaan orang-orangan 
kucing-kucingan robot-robotan 
langit-langit rumah-rumahan 
mata-mata siku-siku.
Makna kata ulang berikutnya adalah ‘agak atau melemahkan 
sesuatu’ yang disebut pada kata dasar 
Contoh: 
kebarat-baratan , malu-malu 
kehijau-hijauan, pening-pening 
keinggris-inggrisan, sakit-sakitan
kekanak-kanakan, tidur-tiduran 
kekuning-kuningan 
Kata ulang bisa pula bermakna ‘Intensitas kualitatif’, seperti 
terlihat pada contoh berikut ini: 
keras-keras, segiat-giatnya 
kuat-kuat, setinggi-tingginya 
Di samping itu, kata ulang dapat bermakna ‘intensitas kuantitatif’, seperti contoh berikut: 
bercakap-cakap,manggut-manggut berlari-lari, mengangguk-angguk berputar-putar, mondar-mandir ,bolak-balik, tersenyum-senyum ,menggeleng-gelengkan, tertawa-tawa ,Kata-kata ulang di dalam contoh berikut ini memperlihatkan makna ‘kolektif’
dua-dua, kedua-duanya 
empat-empat, ketiga-tiganya 
Terakhir, kata ulang dapat bermakna ‘saling’, seperti yang tampak pada 
contoh-contoh di bawah ini. 
berpandang-pandangan, pukul-pukulan bersalam-salaman tendang-menendang lempar-lemparan, tolong-menolong .

Selasa, 31 Maret 2020

Kaidah Ejaan dalam Bahasa


Kaidah ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang bagaimana 
menggunakan lambang-lambang bunyi bahasa dan bagaimana hubungan antara 
lambang-lambang tersebut (pemisahan dan penggabungannya). Secara teknis, 
kaidah ejaan dan tanda baca adalah aturan-aturan mengenai penulisan huruf, 
penulisan kata, dan penulisan tanda baca. 
Seperti diketahui bahwa kaidah ejaan mengatur penggunaan beragam 
lambang kebahasaan yang berdimensi luas. Pembahasan menyeluruh mengenai 
kaidah ejaan tersebut tidak mungkin dilakukan pada bagian ini. Pembahasan 
dibatasi pada kaidah-kaidah ejaan yang sangat produktif penggunaannya di dalam 
masyarakat.

Penulisan Huruf
Pada bagian ini akan dideskripsikan kaidah-kaidah yang berlaku mengenai 
pemakaian huruf dalam bahasa Indonesia, yakni pemakaian huruf kapital dan 
huruf miring.

Huruf Kapital
Istilah huruf kapital sering juga diganti dengan huruf besar. Huruf ini dipakai 
sebagai huruf pertama:
(a) kata pada awal kalimat
(b) petikan langsung (yang utuh)
(c) dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab 
 suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan,
(d) nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti 
 nama orang (Mahaputera Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Amir)
(e) nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang (Wakil Presiden 
 Yusuf Kalla, Jenderal Tito Karnavian)
(f) nama orang
(g) nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
(h) nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah
 (i) nama khas dalam geografi
 (j) nama badan resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, 
 serta nama dokumen resmi
(k) nama semua kata dalam judul buku, majalah, surat kabar, kecuali 
 kata partikel, seperti di, ke, dari, untuk, yang, dan yang tidak 
 terletak pada posisi awal
 (l) singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan
 (m) kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, adik, 
paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan

Huruf Miring
Huruf miring adalah huruf yang posisinya dimiringkan dalam cetakan. 
Huruf miring dipakai untuk:
(a) menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam 
karangan;
 Contoh: Dia mendengar berita itu dari Kompas.
(b) menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok 
kata;
 Contoh: Seluruh karyawan diwajibkan menghadiri acara tersebut.
(c) menuliskan kata atau ungkapan asing, kata nama ilmiah, kecuali yang 
telah disesuaikan ejaannya.
 Contoh: Hari-harinya padat dengan facebook.

Penulisan Kata
Kaidah penulisan kata meliputi kaidah penggabungan kata, penulisan kata 
ganti kau, ku, mu, dan nya, kata depan di, ke dan dari, kata turunan, serta 
singkatan dan akronim.

Gabungan Kata 
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang dapat menimbulkan 
kesalahan pengertian bisa diberi tanda hubung untuk menegaskan pertaliannya. 
Contoh: alat pandang-dengar
 Buku sejarah-lama (sebagai imbangan buku sejarah- moderen).

Kata ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku, kau, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang 
mengikutinya.
(1) a. Ketidakjujuran tidak kusukai.
 b. Ketidakjujuran tidak aku sukai.
(2) a. Lawan harus kaukalahkan dengan cara yang sportif.
 b. Lawan harus engkau kalahkan dengan cara yang sportif.
 (3) a. Aku tahu, buku itu milikmu.
 b. Aku tahu, buku itu milik kamu

Kata Turunan 
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan 
dan akhiran, kata-kata itu ditulis serangkai.
Contoh: (1) tidak adil + ke-an ....................... ketidakadilan
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘tiap’, dan ‘demi’ ditulis terpisah
Contoh: (1) a. Mereka masuk satu per satu.
 b. Mereka masuk satu persatu (x)
 (2) a. Harganya Rp 3.000,00 per helai.
 b. Harganya Rp 3.000,00 perhelai (x). 
 (3) Gaji naik per 1 April. 

Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...