Orang bijak mengatakan, bacaan adalah jendela ilmu pengetahuan. Artinya, kalau kita ingin mengetahui banyak hal dan bahkan menjadi penguasa dunia, gemar membaca adalah kuncinya
Selasa, 17 November 2020
Unsur Intrinsik
Selasa, 10 November 2020
Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur Ekstrinsik Puisi
1. Unsur sosial
Situasi dan kondisi sosial punya pengaruh yang kuat terhadap hidup seseorang. Unsur sosial yang dimaksud bisa berupa lingkungan sekitar penulis, isu yang menarik perhatian penulis, sampai iklim politik di negara yang berkaitan. Seperti apa situasi dan kondisi sosial waktu sebuah puisi dibuat?
Kita bisa mengambil contoh seorang penulis yang sedang tinggal di lingkungan yang kurang bersahabat. Puisi-puisi yang dihasilkan penulis kala itu nggak akan jauh dari puisi yang kental akan kritik atau sindiran tajam kepada masyarakat setempat. Bahkan, nggak jarang juga penulis meluapkan kekecewaan hingga kemarahan lewat puisi-puisi yang dibuatnya.
Dari sisi pembaca, unsur sosial yang terkandung di dalam puisi berperan menceritakan banyak hal. Kalau kita membaca puisi pemberontakan tahun 70-an, sedikit banyak, puisi itu menceritakan situasi dan kondisi sosial di masa itu. Unsur sosial di dalam puisi mengajak pembaca menyelami dunia yang dihadapi penulis ketika menulis puisi itu
Puisi yang kita tulis hari ini, sedikit banyak akan menceritakan situasi dan kondisi sosial hari ini. Bayangkan kalau kita menulis puisi hari ini lalu kita baca ulang 10 tahun lagi. Puisi itu akan berperan sebagai mesin waktu yang memutar ulang bagaimana situasi dan kondisi sosial pada waktu puisi itu dibuat. Meskipun mungkin cuma tersirat atau samar-samar belaka.
Kalau kamu ingin memahami lebih dalam, carilah dua puisi yang ditulis dalam dua waktu yang berbeda. Misalnya, puisi yang ditulis tahun 2000-an dengan puisi yang ditulis tahun 80-an. Unsur sosial yang terkandung di dalam kedua puisi itu pasti sangat berbeda. Dengan membaca keduanya kamu bisa lebih memahami perbedaan apa saja yang ada di dalamnya.
2. Unsur nilai
Unsur Ekstrinsik puisi selanjutnya adalah unsur nilai. Sebagai manusia, kita pasti memegang nilai-nilai tertentu dalam hidup. Nilai-nilai tersebut meliputi budaya, politik, ekonomi, hukum, adat-istiadat, filsafat, religi, dan berbagai nilai lainnya. Secara naluriah, nilai-nilai yang kita pegang akan ikut terkandung dalam puisi yang kita tulis.
Unsur Ekstrinsik puisi selanjutnya adalah unsur nilai. Sebagai manusia, kita pasti memegang nilai-nilai tertentu dalam hidup. Nilai-nilai tersebut meliputi budaya, politik, ekonomi, hukum, adat-istiadat, filsafat, religi, dan berbagai nilai lainnya. Secara naluriah, nilai-nilai yang kita pegang akan ikut terkandung dalam puisi yang kita tulis.
Karena begitu kuat dan mengakar dalam diri penulis, unsur nilai juga menyiratkan keberpihakan penulis tentang suatu tema yang dia angkat di dalam puisinya. Apakah dia sedang mengkritik? Memuja? Atau mendebat? Unsur nilai inilah yang berperan paling besar dalam menentukan keberpihakan penulis.
3. Unsur biografi
Unsur ekstrinsik puisi yang selanjutnya adalah unsur biografi. Ini berkaitan dengan riwayat hidup dari penulis. Pengalaman hidup penulis punya pengaruh yang kuat terhadap puisi-puisi yang dihasilkan. Seorang penulis yang tumbuh besar di tengah-tengah keluarga yang kurang harmonis mungkin akan kesulitan kalau diminta membuat puisi romantis.
Kalau kamu bertanya-tanya kenapa kamu suka sekali membuat puisi romantis, mungkin karena kenangan-kenangan romantis yang pernah kamu alami begitu membekas. Kamu ingin mengabadikan kenangan romantis itu ke dalam bait-bait puisi. Hal-hal seperti itu, sangat umum terjadi.
Unsur biografi juga mencakup aspek historis dan aspek psikologis. Kondisi kejiwaan seorang penulis hari ini adalah buah dari apa yang dia alami di masa lalu. Kalau kamu pernah disakiti di masa lalu dan masih memendam kemarahan hari ini, jangan heran kalau puisi-puisi yang dihasilkan berbicara seputar kesakitan dan kemarahan.
Ada kutipan umum yang bilang kalau kamu adalah apa yang kamu tulis. Itulah sebabnya unsur biografi menjadi salah satu unsur ekstrinsik puisi. Karena puisi adalah cerminan penulisnya. Kamu bisa mengenal dunia dan isi kepala dan isi hati seorang penulis dapat tercurahkan melalui puisi-puisi yang ditulisnya.
Sejalan dengan itu, kamu juga bisa mengenal dirimu sendiri melalui puisi-puisi yang kamu tulis. Kalau kamu sedang sedih, kecewa, atau marah, puisi yang kamu tulis kemungkinan besar akan selaras dengan kondisi psikologis dirimu saat itu. Rasanya akan sangat sulit kalau orang yang lagi sedih diminta untuk menulis puisi bahagia.
Setelah mengetahui unsur ekstrinsik puisi, kita bisa memahami puisi lebih dalam. Kita jadi paham kalau puisi bukan cuma untaian kata-kata indah belaka, tetapi juga kental akan makna. Ada banyak unsur yang terangkum di dalam sebait puisi. Unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang baru saja kita pelajari adalah yang paling dasar sekaligus yang paling penting.
Ibarat rumah, unsur intrinsik dan ekstrinsik adalah pondasi dan hal-hal yang nggak tertulis tetapi berkaitan erat dengan rumah itu. Jadi, kita bukan cuma melihat sekilas dari luar saja tetapi juga melihat lebih dalam. Setelah itu, kita bisa menemukan banyak hal baru yang mungkin sebelumnya luput dari penglihatan kita.
Kalau kamu punya pengalaman yang menarik untuk dibagikan seputar menulis puisi, atau pengetahuan tambahan yang dirasa penting, kamu bisa membagikannya di kolom komentar yang sudah disediakan ya, teman-teman! Berbagi adalah salah satu cara terbaik untuk tumbuh. Jadi, nggak perlu ragu atau malu untuk berbagi.
Jumat, 16 Oktober 2020
Karakteristik Teks Eksposisi
Kita hidup di era informasi. Beragam informasi dapat kita peroleh dengan mudah melalui media cetak maupun media elektronik. Informasi tersebut dapat berupa berita, artikel, laporan, bahkan buku pelajaran. Berapa kalikah anda menonton atau membaca berita dalam satu hari? Berapa banyak pula artikel dan laporan yang anda baca dalam satu waktu? Lalu berapa lama anda belajar dengan buku-buku ketika bersekolah? Dapatkah anda membayangkan kehidupan tanpa semua informasi dan wawasan yang penting itu?
Semua informasi itu di tulis dalam bentuk eksposisi. Jadi, dengan membaca eksposisi, kita dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Nah, seperti apakah bentuk teks eksposisi itu? Bagaimana teks eksposisi menggambarkan informasi yang memperkaya wawasan?
Berikut kita akan bahas tentang karakteristik teks eksposisi. Secara umum, teks eksposisi diartikan sebagai teks memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Teks eksposisi sering kali dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh, dan fakta-fakta. Bahkan, teks ini dapat pula dilengkapi dengan media-media visual, seperti tabel, grafik, dan peta.
Karakteristik teks eksposisi
1. Memaparkan
2. Menyajikan sejumlah fakta
3. Pembaca memperoleh wawasan
4. Menggunakan kata-kata lugas
Rabu, 14 Oktober 2020
Pola Pengembangan Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda, gagasan atau ide. untuk memperjelas dalam karangan atau paragraf eksposisi biasanya disertai data seperti :grafik, data statistik,contoh,gambar, denah, peta, dan arganogram. Ciri paragraf eksposisi adalah berusaha menguraikan, mengupas, menjelaskan, menceritakan, agar pembaca menjadi paham akan sesuatu peristiwa atau kejadian dengan tiddadk ada paksaan. karangan ini memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. menggunakan pengembangan analisis, ruangan, dan kronologis. karangan ini memaparkan kejadian agar pembaca memahaminya.
Pola Pengembangan Eksposisi
a. Metode identifikasi menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek, sehingga pembaca mengenal objek yang diuraikan.
b. Metode perbandingan menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua benda atau lebih. tujuannya untuk memperkenalkan sesuatu yang baru, beberapa objek dengan menghubungkan prinsip-prinsip umum yang berlaku, memberikan gambaran, gagasan, dan prinsip umum.
c. Metode ilustrasi mengembangkan alinea dengan menambahkan penjelasan terhadap kalimat utama.
d. Metode klasifikasi mengembangkan alinea dengan menambahkan pengelompokan atas isi pikiran-pikiran utama dan dikembangkan dengan pikiran-pikiran penjelas sesuai dengan kelompok yang sama.
e. Metode definisi mengembangkan alinea dengan memberikan definisi atau pengertian leksikal dan lugas terhadap pikiran utama alinea.
f. Analisis bagian fungsional, proses, dan kausal : mengembangkan alineadengan menambahkan pada pikiran utama, segi-segi rincian, manfaat, proses terjadinya dan hubungan sebab akibat.
g. Eksposisi proses adalah eksposisi yang dikembangkan dengan pola pengembangan proses. pola pengembangan proses adalah pola pengembangan yang mengembangkan gagasan dengan menitikberatkan pada proses terjadinya sesuatu.
Masih ada beberapa jenis pola pengembangan teks eksposisi lainnya, seperti pola pengembangan pertentangan, laporan dan berita.
Senin, 12 Oktober 2020
Karakteristik Puisi Lama
Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait ( KBBI ). Puisi dibagi menjadi puisi lama dan puisi baru.
Puisi lama adalah puisi yang terikat pada baris, bait, rima dan irama dan belum mendapatkan pengaruh dari budaya asing. Pada puisi ini terdapat aturan – atuaran yang mengikat, yaitu :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
Ciri – ciri puisi lama :
- Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
- Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
- Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
- Anonim (pengarangnya tidak diketahui).
- Terikat jumlah baris, rima, dan irama.
- Merupakan kesusastraan lisan.
- Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise.
Bentuk- bentuk puisi lama :
- Mantra
Mantra adalah kata atau ucapan yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib.
Ciri-cirinya :
- Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
- Bersifat lisan, sakti atau magis
- Adanya perulangan
- Metafora merupakan unsur penting
- Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
- Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
Contoh :
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
- Pantun
Pantun adalah bentuk puisi Indonesia yang tiap barisnya terdiri atas empat baris yang bersajak.
Ciri – cirinya :
- Setiap bait terdiri 4 baris
- Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
- Baris 3 dan 4 merupakan isi
- Bersajak a – b – a – b
- Setiap baris terdiri dari 8
- 12 suku kata
- Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
- Karimna
Karmina adalah puisi lama lama yang terdiri dua baris dalam satu bait, baris prtama berupa sampiran, baris kedua berupa isi, bersajak tengah dan akhir
Ciri – cirinya :
- Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
- Bersajak aa-aa, aa-bb
- Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
- Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
- Semua baris diawali huruf capital.
- Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
- Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
- Seloka
Seloka adalah pantun yang antar baitnya saling berikatan yaitu baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua.
Ciri – cirinya :
- Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair.
- Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
- Gurindam
Gurindam merupakan sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.
Ciri – cirinya :
- Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
- Baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
- Syair
Syair merupaka puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang selalu berakhiran dengan bunyi yang sama.
Ciri – cirinya :
- Terdiri dari 4 baris
- Berirama a-a-a-a
- Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
- Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri – cirinya :
- Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
- Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
- Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
- Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
- Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Kamis, 08 Oktober 2020
Langkah-langkah menyusunan teks eksposisi
1. Menentukan Tema
Tema adalah dasar penulisan yang harus ditentukan paling awal sebelum melakukan kegiatan menulis. Tema juga dijadikan pijakan untuk mengembangkan gagasan. Kemudian gagasan itu nantinya dituangkan dalam bentuk tulisan. Jika memilih tema, pilihlah tema yang kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, teks yang akan kalian susun akan lebih bermanfaat bagi pembaca.
2. Menentukan Tujuan Teks
Ketika merumuskan tujuan, ada baiknya kalian juga mengaitkan dengan tema yang telah kalian pilih. contoh rumusan tujuan penulisan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
Tujuan : Menginformasikan atau memaparkan kepada pembaca pengaruh facebook terhadap perilaku remaja
3. Mengumpulkan Data Sesuai dengan Tema
Data dapat diperoleh melalui beberapa teknik. Misalnya , melalui studi pustaka dengan membaca beberapa referensi terkait tema yang ditentukan. Bisa juga melalui wawancara dengan narasumber yang memahami benar tema yang terkait.
4. Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka teks berfungsi sebagai penuntun agar teks tidak keluar dari pokok pembahasan. Selain itu, kerangka teks juga bertujuan agar gagasan dapat tertuang secara runtut. Kerangka berisi gambaran tentang tema, judul, gagasan inti, dan gagasan penjelas teks.
5. Mengembangkan Kerangka Karangan
Berdasarkan kerangka yang telah disusun, langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks. Dalam mengembangkan kerangka, satu gagasan utama atau gagasan pokok dikembangakan menjadi satu paragraf.
Teks Esposisi
Pengetahuan seseorang banyak didapatkan dari berbagai sumber, baik melalui membaca , mendengarkan , maupun dari melakukan sesuatu. berdasarkan pengalaman tersebut, seseorang dapat menjelaskan atau memaparkan lagi hasilnya kepada orang lain. Pemaparan atau penjelasan inilah yang dinamakan teks eksposisi. Eksposisi pada prinsipnya adalah paparan,. Teks eksposisi adalah sebuah teks , baik berupa lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi. Dalam teks ekposisi tidak ada paksaaan untuk menerima atau meyakini paparan yang terdapat di dalamnya sebagai karya yang besar,tetapi sekedar memperluas pengetahuan.
Eksposisi pada dasarnya memiliki akna penjelasan. Eksposisi adalah ' uraian ( papaaran ) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan ( Misalnya suatu karangan ) ; 2 pameran ( barang hasil industri ,karya seni , kerajinan tangan , dsb) 3 Sas sebagai awal karya sastra yang berisi keterangan tentang tokoh dan latar; paparan' (KBBI ,2008 : 360) . Jadi teks eksposisi berarti sebuah teks yang bertujuan untu menjelaskan sesuatu. dengan penjelasan tersebut diharapkan pembaca / pendengar memahami isi teks yang tersebut. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut eksposisi adalah ekspositif dan ekspositoris . kedua istilah itu dianggap memiliki istilah yang sama .
Teks eksposisi mengandung hal-hal yang ilmiah atau nonfiksi , artinya bahwa dalam teks eksposisi terdapat pendapat yang disertai bukti atau dukungan untuk memperjelas pendapat. Dengan demikian , teks eksposisi selalu mengandung Opini dan Fakta. Opini dan Fakta sebagai salah satu langkah berpikir secara logis . opini sebagai pendapat yang disampaikan dalam teks, sedangka fakta sebagai bukti pendukung yang bersifat nyata. Yang termasuk opini antara lain gagasan, pemikiran, prediksi, kritik,dan hal-hal yang bersifat subjektif. Fakta , di antaranya , semua hal yang pernah terjadi ,data, hasil penelitian, hasil observasi.
Ciri-ciri Opini adalah sebagai berikut.
1. Informasi berupa gagasan
2. Pendapat yang belum dibuktikan kebenarannya
3. Harapan akan terjadi sesuatu
Ciri-ciri Fakta antara lain sebagai berikut.
1. Berkaitan dengan segala sesuatu ( keadaan ,peristiwa,dll ) yang sungguh-sungguh ada/terjadi
2. Berkaitan dengan segala sesuatu ( benda, keadaan, peristiwa,dll. ) yang dapat ditangkap oleh pancaindra.
3. Berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat diobservasi atau diuji kebenarannya.
Struktur Teks Eksposisi
1. Tesis
2. Argumentasi
3. Penegasan Ulang Pendapat
Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...

-
Sebagai manusia yang setiap hari tak lepas dari kegiatan komunikasi, baik secara langsung maupun via sambungan telepon, kalian pasti tahu ba...
-
Perhatikanlah kedua teks di bawah ini. Teks I Sekitar dua ratus pelajar SMA,SMK, dan sederajat, berkumpul di depan kantor PDAM Bandung, Jal...
-
Berpidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa di depan audiens atau banyak orang. Sebelum berpidato, seseorang diharapkan mempers...