Minggu, 22 Agustus 2021

Bahasa indonesia kelas 10



Dalam Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas  10, terdapat
beberapa materi pelajaran yang dibahas.Dalam satu semester aktivitas belajar,
banyak sekali hal yang harus dipelajari. Hingga sebagai siswa, kamu mungkin
pusing dibuatnya.
Zaman sekarang, untuk memahami materi pelajaran, tak melulu
harus dihafal secara penuh apa yang dipelajari di kelas. Hal itu mungkin akan
merepotkanmu. Jikapun perlu kamu hafal dan pahami, sebaiknya ringkasannya saja.Pendalamannya,
kamu bisa temukan di sumber-sumber internet.
Berikut ini adalah ringkasan materi pelajaran bahasa Indonesia
yang telah atau akan kamu pelajari di kelas 10. Apa saja itu? Berikut ringkasan
materi pelajaran bahasa Indonesia yang dapat kamu pahami.
Sebelum kita membahas satu persatu bab yang akan perlu
dipelajari, kita ringkas dulu bahwa Materi
Pelajaran Bahasa Indonesis Kelas 10 
terdiri dari 8 bab.
Bab I :Teks Laporan
Hasil Observasi

Bab II : Teks Eksposisi

Bab III :Teks Anekdot

Bab IV : Cerita
Rakyat

Bab V: Teks Negosiasi

Bab VI: Debat

Bab VII: Biografi

Bab VIII: Puisi


Kita mulai ringkasan materi bahasa Indonesia kelas 10 satu
persatu. Dimulai dari ringkasan materi semester satu. Dimulai dari teks laporan
hasil observasi hingga teks anekdot.

BAB 1 TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks
laporan hasil observasi adalah teks yang berisi laporan hasil pengamatan
terhadap suatu objek yang diamati secara mendalam. Karena itu, isi dari teks
laporan hasil observasi biasanya fokus pada suatu objek yang dapat terindera.
Hal-hal
yang ghaib dan tidak terindera tidak
mungkin dibahas dalam teks laporan hasil observasi. Hal ini karena hal yang ghaib tidak mungkin dapat diamati oleh
manusia.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur
teks laporan hasil observasi terdiri dari tiga bagian.
  • Pernyataan umum atau klasifikasi
Pernyataan
 umum berisi pembuka atau pengantar dari keseluruhan
isi dari Teks Laporan Hasil Observasi. Isinya adalah hal yang umum dan
ditunjukan untuk memberikan gambaran umum bagi pembaca.
  • Deskripsi bagian
Deskripsi bagian
adalah uraian detail mengenai objek atau bagian-bagiannya. Biasanya, objek yang
dibahas dalam Teks Laporan Hasil Observasi adalah objek yang bisa dirinci. Misalnya
ketika teksnya tentang motor, maka dibahas bagian bagian yang ada pada motor.
  • Deskrspsi manfaat
Deskripsi
manfaat adalah penggambaran tentang fungsi-fungsi atau manfaat yang dimiliki
objek yang dibahas tersebut dalam kehidupan.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil
Observasi

Ada
beberapa kaidah kebahasaan yang biasanya diperhatikan dalam penyusunan Teks
Laporan Hasil Observasi. Antara lain:
  • Penggunaan kata atau frasa yang berkategori nomina (kata
    benda)
  • Pembentukan nomina dan verba turunan dengan afiksasi
  • Penggunaan kalimat definisi dan juga kalimat deskripsi
  • Penggunaan kalimat simpleks dan kompleks

BAB 2 TEKS EKSPOSISI

Pengertian Teks Eksposisi

Teks
Eksposisi adalah teks yang berisi gagasan atau pendapat yang bertujuan supaya
orang lain memahami gagasan atau pendapat tersebut. Karena teks ekspoisi
bersifat gagasan, maka isinya tentu berdasarkan sudut pandang tertentu yang
sifatnya subjektif. (mungkin terjadi perbedaan pendapat)

Struktur Teks Eksposisi

Struktur
teks eksposisi terdiri dari tiga bagian:
  • Pernyataan pendapat atau tesis
Tesis
adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Isinya adalah pendapat atau gagasan
umum yang disampaikan penulis teks.
  • Argumentasi
Argumentasi adalah unsur yang
menjelaskan tesis. Biasanya disampaikan dalam bentuk bukti-bukti yang sifatnya
fakta untuk menguatkan tesis
  • Penegasan ulang
Penegasan ulang
isinya adalah penegasan dari pendapat awal atau pendapat dalam tesis.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

  • Teks eksposisi
    dibentuk dari kalimat fakta dan kalimat opini
  • Teks eksposisi
    biasanya banyak menggunakan kata sifat
  • Teks eksposisi
    biasanya memuat istilah-istilah kelimuan tertentu.

BAB 3 TEKS ANEKDOT

Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah
cerita yang singkat dan juga lucu, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan
kritik melalui sindiri lucu terhadap kejadian yang menarik perhatian orang. Bisanya,
sindiran terhadap orang banyak atau tokoh publik yang berpengaruh.

Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot isinya
mirip dengan teks cerita pada umumnya. Maka biasanya terdiri dari lima bagian:
  • Abstraksi
  • Orientasi
  • Krisis
  • Reaksi
  • Koda

Ciri Kebahasaan Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki
beberapa cirri kebahasaan.
  • Menggunakan kalimat
    yang bersifat retoris
  • Menggunakan konjungsi
    atau kata hubung yang menyatakan hubungan waktu atau terkadang sebab akibat
  • Menggunakan kata
    kerja aksi
  • Menggunakan kalimat
    yang menunjukan peristiwa di masa lalu

BAB 4 HIKAYAT

Pengertian Hikayat

Hikayat adalah
salah satu diantara sekian jenis cerita rakyat. Perbedaan hikayat dengan teks
cerita rakyat lainnya adalah penggunaan bahasanya yang menggunakan bahasa Melayu
Klasik

Karakteristik Hikayat

  • Kisahnya berupa
    istana sentris (seputar kerajaan)
  • Kisahnya adalah
    kisah yang isinya kemustahilan (ada yang tidak masuk akal)
  • Kisahnya bercerita
    tentang tokoh-tokoh yang punya kesaktian
  • Pengarangnya anonym
    (tidak diketahui)

Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat

  • Hikayat
    menggunakan bahasa melayu klasik
  • Tanda melayu
    klasik dan kekhasaannya adalah banyaknya kata penghubung dan kata arkais
  • Selebihnya, gaya
    bahasa dalam hikayat memiliki kemiripan dengan cerpen. Hal ini karena cerpen
    dan hikat sama-sama teks yang berisi cerita.

BAB 5 TEKS NEGOSIASI

Pengertian Teks Negosiasi

Teks Negosiasi adalah teks yang berisi suatu proses tawar menawar antara dua pihak atau lebih yang tujuannya adalah mencapai suatu kesepakatan terbaik yang diterima oleh pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi.

Negosiasi sebetulnya hal yang akrab dengan kamu yang suka menawar barang yang ingin kamu beli di pasar, di marketplace,atau miliki temanmu.

Unsur Pembangun Teks Negosiasi

  • Partisipan (orang yang berpartisipasi dalam kegiatan negosiasi ; minimal dua pihak)
  • Perbedaan kepentingan dan tujuan diantara kedua pihak yang menjadi partisipan
  • Pengajuan dan penawaran
  • Persetujuan dan kesepakatan

Proses Negosiasi

Negosiasi yang diceritakan dalam teks negosiasi, dilakukan dengan cara yang sopan dan santun. Dalam prosesnya, tidak proses yang merugikan salah satu pihak tertentu dengan cara penekanan, pemaksaan dan sebagainya. Untuk itu, setiap pengajuan ataupun penawaran hendaknya disertai dengan alasan.

Struktur Teks Negosiasi

Struktur Teks Negosiasi terdiri dari:
  • Orientasi
  • Pengajuan
  • Penawaran
  • Persetujuan

BAB 6 DEBAT

Pengertian Debat

Debat adalah suatu proses kegiatan yang berisi tukar menukar pendapat dalam membahas suatu isu atau masalah. Namun, tukar menukar pendapat dalam debat harus disertai dengan alasan-alasan.

Alasan yang digunakan dalam debat sebisa mungkin adalah alasan yang kuat. Alasan itu dapat bersumber dari informasi, bukti, atau data. Hal itu agar pihak yang berpendapat bisa saling mempertahankan alasannya masing-masing.

Unsur-Unsur Debat

Unsur dalam debat ada setidaknya enam unsur:
  • Mosi
  • Tim afirmasi (yang menyetujui mosi)
  • Tim oposisi (yang tidak menyetujui mosi)
  • Tim netral, termasuk didalamnya bisa merupakan penonton atau juri
  • Moderator
  • Penulis

Ragam Bahasa Debat

  • Sesuai kaidah tata bahasa Indonesia. Menggunakan kaidah baku dalam berbagai aspek bahasa. Mulai dari tata ejaan maupun tata bahasa yang digunakan.
  • Ide yang disampaikan benar, bukan hoax, dapat diterima hakikatnya oleh akal, maknanya padat, dan disajikan dengan tuturan kalimat yang efektif.
  • Kata yang digunakan dalam debat umumnya adalah kata kata denotatif (memiliki maknsa sebenarnya)

BAB 7 BIOGRAFI

Pengertian Biografi

Biografi ringkasnya adalah riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain. Biografi tidak ditulis sendiri oleh tokoh yang dituliskan riwayatnya. Biasanya, biografi berisi riwayat hidup orang terkenal yang memiliki keistimewaan atau keteladanan.

Biografi adalah teks yang berjenis narasi. Bentuk penguraiannya adalah berkisah.

Struktur Teks Biografi

  • Orientasi
Isinya biasanya berupa informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya biasanya menjawab ihwal siapa, kapan, dimana, dan mengapa.
  • Kejadian penting
Isinya adalah peristiwa yang dilalui tokoh yang memiliki nilai penting. Diceritakan dalam kerangka kronologis, misalnya mulai dari masa kecil, remaja, dewasa, hingga tua.
  • Reorientasi
Isinya berupa komentar atau kesimpulan yang bersifat penilaian. Dapat berupa komentar penulis atau komentar orang lain terhadap sosok yang dituliskan oleh penulis dalam biografi.

Cara Penggambaran Karakter Tokoh

  • Dengan cara langsung, yakni penulis menceritakan langsung dengan menyebut karakter tokohnya
  • Dengan cara tidak langsung, yakni dengan mengutip dialog tokoh dengan tokoh lain, atau apa yang dilakukan tokoh lain yang secara tidak langsung menggambarkan tokoh yang diceritakan.

BAB 8 PUISI

Pengertian Puisi

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang dibentuk dari susunan baris dan bait. Puisi umumnya berisi ekspresi perasaan yang digambarkan dengan gaya bahasa yang indah.

Istilah –Istilah Penting Dalam Puisi

  • Suasana puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.
  • Tema puisi adalah inti dari pesan yang hendak disampaikan penyair dalam puisinya.
  • Makna puisi adalah pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
  • imaji adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris. Pengalaman sensosris adalah pengalaman manusia yang didasarkan pada sensor penglihatan, pendengaran, atau perasaan.
  • Kata konkret adalah kata yang berpotensi memunculkan imaji.
  • Rima adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
Demikian ringkasan
materi kelas 10 semester 1 dan 2 pelajaran bahasa Indonesia . Jika ada pertanyaan,
silakan kirim pertanyaan lewat kolom komentar.

Rabu, 18 Agustus 2021

Membedakan Ragam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan dari Segi Penggunaan Kalimat

Suatu Bahasa yang digunakan, termasuk bahasa indonesia, cenderung bervariasi. Kecenderungan ini tidak terlepas dari konteks pemakaiannya. Pada bahasa Indonesia kita mengenal ragam bahasa baku dan tidak baku, ragam bahasa formal dan tidak formal serta ragam bahasa tulis  dan ragam bahasa lisan.
Ragam bahasa lisan ini dapat Anda jumpai pada teks-teks yang mengutip ucapan seseorang, seperti ragam bahasa yang ada pada teks anekdot atau cerita lucu. Untuk menambah pengetahuan Anda dalam membedakan ragam bahasa tulis dan lisan, bacalah uraian berikut. Defenisi ragam bahasa baku dan tidak baku, ragam bahasa formal dan tidak formal, ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ).

Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik ( mempunyai prestise tinggi ), biasanya dipakai di kalangan terdidik, dalam karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.

Ragam bahasa  lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terikat oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.

Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terikat ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.

Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam situasi resmi misalnya surat dinas dan situasi pengadilan.

Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang sebagian ditandai oleh penggunaan slang ( ragam bahasa yang digunakan oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk berkomunikasi intern sebagai usaha supaya orang-orang atau kelompok lain tidak mengerti ) dan elipsis ( peniadaan kata atau satuan lain yang wujud asalnya dapat diramaikan dari konteks bahasa atau konteks luar biasa ) dan digunakan di lingkungan yang akrab. 

Semoga dengan tulisan ini Anda dapat lebih memahami perbedaan antara ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan.!

Selasa, 17 Agustus 2021

Menulis Teks Pidato

Berpidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa di depan audiens atau banyak orang. Sebelum berpidato, seseorang diharapkan mempersiapkan beberapa hal berikut :

1.Menentukan tujuan pidato, apakah menginformasikan, menghibur, atau mempengaruhi ;

2.Mempersiapkan diri sebaik mungkin ;

3.Mempersiapkan teks pidato ;

4.Menentukan cara atau metode penyampaian.

Bagaimana mempersiapkan sebuah teks pidato ?

Sebuah teks pidato terdiri atas 3 bagian berikut.

1. Pembukaan ialah bagian yang berfungsi mempersiapkan pendengar, baik emosi maupun pikirannya untuk menerima isi podato.

Ada 3 hal yang perlu disampaikan dalam bagian ini.

a. Upaya menarik perhatian audiens

Contoh : " Coba anda bayangkan sebentar, apabila setiap pohon di alam ini ditebang untuk membangun rumah atau menjadi bahan baku kertas. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, kita semua akan mati karena kelebihan karbon dioksida atau komplikasi ozon. Bukankah Anda tahu bahwa pohon menyaring udara yang kita hirup dan...?"

b. Membangun Kebutuhan untuk Mengetahui

Contoh : " Perlindungan terhadap hutan tropis di Amazon kedengarannya bermil-mil jauhnya. Namun, pandanganlah hutan tropis di sekitar Anda ! Anda tentu beranggapan bahwa anak-anak dan cucu-cucu kita akan mati jika Anda dan saya tidak melakukan sesuatu hari ini."

c. Mengembangkan Tesis

Contoh : " Topik utama pidato saya adalah jika kita terus-menerus ceroboh memamfaatkan dan memproduksi hutan, kita menggiring diri kita dan anak cucu kita kepada bahaya besar dalam waktu dekat." ( Stephan D.Gladys, 1992:40-41).

2. Isi ialah bagian yang merupakan gagasan-gagasan pokok yang ingin disampaikan pembicara.

Contoh : 

a. Masalah-masalah hangat yang sedang berkembang tentang hutan tropis

b. Bahaya yang akan terjadi 25 tahun mendatang

c. Tindakan yang ditempuh untuk mencegah bencana ini

3. Penutup ialah bagian yang berisi kesimpulan, penegasan kembali tujuan pidato, atau untuk membangkitkan semangat audiens guna melakukan sesuatu seperti yang diharapkan pembicara.

Contoh : " Pilihannya terletak pada kita sendiri. Kita harus melakukan sesuatu sekarang atau membiarkannya begitu saja hingga anak cucu kita nanti akan sulit bertahan hidup."

Langkah - langkah Menyusun Teks Hasil Observasi

Langkah - langkah menyusun teks hasil observasi

1. Menentukan Objek Pengamatan

Teks hasil observasi adalah teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan. Oleh karena itu, langkah pertama untuk menyusun teks hasil observasi adalah menentukan objek pengamatan. Objek pengamatan dapat di pilih dari lingkungan sekitar kalian. Objek tersebut dapat berupa hewan, tumbuhan, benda, peristiwa, dan sebagainya.


2. Mengumpulkan Data tentang Objek Pengamatan

Setelah menemukan objek, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Teknik mengumpulkan data dapat melalui pengamatan langsung atau melalui teknik wawancara.


3. Menyusun Definisi dan Klasifikasi

Definisi dan klasifikasi merupakan salah satu bagian dari struktur teks hasil observasi. Oleh karena itu, setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah merumuskan kalimat definisi dan klasifikasi. 


4. Menyusun Deskripsi Bagian yang Diklasifikasikan

Setelah data - data diklasifikasikan, tahap selanjutnya adalah menyusun deskripsi tiap - tiap bagian tersebut.


5. Menyusun Teks

Tahap selanjutnya adalah menyusun data - data yang berupa definisi, klasifikasi, dan deskripsi tersebut berdasarkan struktur teks hasil observasi. Dalam tahap menyusun teks ini, juga perlu memperhatikan kaidah bahasa indonesia baku disesuaikan dengan kaidah kebahasaan teks hasil observasi.


6. Menentukan Judul

Setelah teks tersusun, tahap terakhir adalah menentukan judul teks. Judul teks harus menarik dan menggugah minat pembaca. Selain itu, judul juga harus mencerminkan isi teks.

Sabtu, 13 Maret 2021

Memahami Unsur Suprasegmental dalam Komunikasi Lisan dan Tulisan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionaldigunakan untuk berkomunikasi , baik secara lisan maupun te rtulis. Agar komunikasi bisa diterima secara baik oleh lawan bicar, kita perlu memperhatikan unsur-usur segmental dan suprasegmental.

Unsur suprasegmental adalah unsur yang berkaitan dengan ujaran atau bunyi ( fonem ). Termasuk dalam unsur suprasegmental adalah sebagai berikut.

  1. Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Pengucapan  lafal harus jelas.Misalnya, pengucapakan kata emansipasi  dan  enem.
  2. Tekanan berkaitan dengan keras lembutnya pengucapan kata dalam kalimat. Kata yang dianggap penting diberi tekanan yang keras, sedangkan kata yang dianggap kurang penting diberi tekanan lembut. Contoh : Profesor Budiman ini selain mengajar di Universitas Sebelas Maret juga aktif menulis buku. ( bukan profesor lain). Profesor Budiman ini selain mengajar di Unuversitas Sebelas Maret juga Aktif Menulis Buku. (bukan aktif yang lain )
Dalam bahasa indonesia, pada umumnya tekanan berada pada suku kata terakhir dari kata dasar. Contoh : Pahlawan / Pemuda

Tekanan dalam kalimat dibedakan atas 
  • Tekanan tinggi atau nada , Tekanan nada digunakan untuk membedakan arti  Contoh : Eina makan ? (  Menyatakan rasa ingin tahu ). Eina makan. ( diucapkan dengan nada rendah, dapat menyatakan keheranan ). Eina makan! ( diucapkan dengan nada tinggi, dapat menyatakan perintah ) 
  • Tekanan tempo atau waktu. Tekanan tempo berupa lambat atau cepatnya pengucapan sesuatu. Tekanan biasanya digunakan untuk berpidato atau berkomunikasi dengan melambatkan kata atau bagian yang dianggap penting. contoh : Sumpah Pemuda Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu  bangsa indonesia , Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertanah air satu tanah air indonesia ,  Kami Putra dan Putri Indonesia berbahasa persatuan bahasa indonesia.
  • Tekanan dinamik atau keras lembut, Tekanan ini berupa keras lembutnya suara dalam mengucapkan kata-kata sebagai kesatuan dalam kalimat. Tekanan ini digunakan pada kata-kata yang dianggap penting, beberapa hal yang berturut-turut ( rincian), dua hal yang bertentangan. Contoh : Semua siswa harus menaati tata terrtib. ( bagian yang dianggap penting, diucapkan dengan keras . Perlengkapan yang harus dibawa adalah tenda,jaket,sepatu olahraga. ( rincian, merupakan bagian yang dianggap penting  sehingga diucapkan keras ). Ibunya penyabar , tetapi anaknya pemarah.  ( dua hal yang bertentangan diucapkan dengan keras )
  • Intonasi sering disebut dengan lagu kalimat. Lagu kalimat membuat kalimat tidak monoton. Perbedaan intonasi dapat dilihat pada kalimat perintah, kalimat tanya maupun kalimat berita . 
  • Jeda adalah perhentian sebentar dalam ujaran. Jeda menentukan makna suatu kalimat. Selain itujeda juga digunakan untuk mengantar nafas pemicaraan. Dengan jeda  yang tepat, kalimat yang panjang yang kita sampaikan dapat diterima secara jelas. Sehingga informasi menjadi efektif. Contoh : Sebelum kita mulai diskusi ini/saya akan memperkenalkan narasumber kita/Profesor Budiman yang akan menjelaskan tentang Dampak Merokok bagi Kesehatan.



Kamis, 04 Maret 2021

Contoh Kalimat dalam tahap negosiasi yang berbeda

Dalam negosiasi tatap muka, Anda bisa melihat dan mendengar lawan negosiasi secara langsung. Anda bisa mendengarkan bahasa dan nada suara mereka ketika berkomunikasi. Anda juga dapat mengamati bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal dan menangkap nuansa perkataan mereka. Pada saat yang sama, negosiasi seperti juga memudahkan menyampaikan pesan dengan jelas. 
Dalam komunikasi tatap muka, lebih dari 50% pesan kita tersampaikan melalui bahasa tubuh, gaya berpakaian, dan penampilan. Sisanya, sekitar 40% melalui nada suara dan hanya 10% melalui kata-kata.

Jika ingin sukses dalam mengomunikasikan proposal, ketiga area tersebut harus dipertimbangkan. Dengan demikian, kita bisa memastikan tidak ada kesalahpahaman yang akan membuat lawan negosiasi kita bingung atau jengkel.

Berikut beberapa kalimat yang bisa digunakan dalam tahap negosiasi yang berbeda. Kalimat-kalimat tersebut akan mendorong lawan negosiasi menanggapi dengan baik apa yang Anda tanyakan atau nyatakan.

  • Membuka negosiasi  
           " Saya senang bisa mendapatkan kesempatan untuk..."
           " Terima kasih karena telah mempertimbangkan saya menjadi..."
           " Mari, kita membicarakan hal ini bersama-sama..."
  • Mendapatkan informasi  
            " Bisakah Anda menceritakan lebih banyak mengenai..."
            " Saya ingin memahami pertimbangan Anda mengenai..."
            " Jadi, jika pemahaman saya tidak salah, Anda ingin..."
  • Mencari kesamaan
          " Tampaknya kita berdua sudah sepakat mengenai.."
  • Menolak
          " Saya rasa tidak setuju. Saya bisa mencoba melakukan..."
  • Mendapatkan waktu untuk berpikir  
           " Saya perlu memikirkan proposal tersebut lebih lanjut. Bisakah kita bertemu lagi pada..."
  • Melakukan konsesi
            " Saya senang Anda telah mempertimbangkan kembali hal ini. Sekarang kita bisa..."
            " Bagaimana jika kita..."
  • Meminta konsesi dari lawan negosiasi
            " Bagaimana jika Anda...?"
            " Saya rasa cukup adil jika..."
  • Mencapai kesepakatan
           " Jadi, kita telah sepakat mengenai hal-hal berikut..."
           " Saya senang kita telah menyelesaikan hal ini..."

Demikianlah penjelasan singkat tentang kalimat-kalimat yang bisa di gunakan dalam melakukan sebuah negosiasi yang berbeda.








Selasa, 23 Februari 2021

Evaluating Observation Reports in the Form of Papers

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa teks yang berupa laporan obeservasi dapat disajikan dalam beragam bentuk. salah satunya berupa artikel atau tulisan populer. Akan tetapi, apabila disajikan di dalam forum diskusi yang bersifat formal, laporan tersebut lebih tepat disajikan dalam bentuk makalah.

Secara umum, makalah dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan penyelesaian yang didasarkan pada observasi lapangan. Makalah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya,. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran, yang penyusunannya bisa berupa hasil kajian terhadap buku, permasalahan  dalam suatu pelajaran, ataupun hasil observasi lapangan.

Dengan demikian, sebelum makalah disajikan oleh seseorang pembicara, ia perlu mengawalinya dengan sejumlah kegiatan. Salah satu di antaranya adalah observasi lapangan. Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penentuan objek observasi adalah sebagai berikut.

  • Menarik para peserta suatu Objek observasi akan menarik peserta apabila 
    • Bermanfaat, baik itu para peserta itu sendiri maupun bagi masyarakat,
    • Mengandung banyak perdebatan 
    • Aktual, sedang hangat dibicarakan masyarakat                                                
  • Sesuai atau relevan  dengan kapasitas pengeetahuan para peserta Objek observasi memang harus menarik. Namun, tentu harus tetap dipahami para peserta. Jika tidak, objek observasi itu bukannya dibahas dengan baik, melainkan akan menjadi bahan perdebatan yang malah  menyesatkan.
  • Memiliki kejelasan, kejelasan suatu objek observasi dapat dilihat dari gagasan sentralnya maupun ruang lingkupnya. Objek observasi yang terlalu kompleks dan terlalu luas dapat menyebabkan arena diskusi menjadi tidak berujung pangkal, mengambang, dan bertele-tele.
  • Sesuai dengan waktu dan situasi, Objek observasi untuk diskusi akan lain dengan objek observasi dalam perbincangan biasa. Apalagi dalam situasi formal, jalannya diskusi dibatasi oleh waktu. Oleh karena itu, untuk memperoleh penyelesaian masalah yang baik dan tidak diganggu oleh ketergesa-gesaan, hendaknya objek observasi yang akan didiskusikan disesuaikan dengan situasi dan waktu yang tersedia. 

Langkah-langkah dalam proses penyelasain ( untuk objek observasi ketidaknyamanan dalam belajar ) adalah sebagai berikut.
  • Membicarakan penyebab timbulnya masalah
  • Menentukan tujuan-tujuan diskusi
  • Mempersentasekan kemungkinan-kemungkinan penyelesaiannya
  • Merumuskan simpulan sebagai penyelesaian yang terbaik.
Berprentasi dalam forum diskusi berarti menyampaikan sejumlah gagasan ataupun pendapat daam bentuk makalah kepada sejumlah orang. Gagasan- gagasan pokok yang terdapat di dalam makalah itu di jelaskan kembali secara lisan yang biasa disertai pula dengan tayangan media.

Penggunaan media di dalam  presentasi sangat penting guna membantu memperjelas paparan. Jenis media yang dapat kita gunakan dalam berpresentasi adalah sebagai berikut.
  • Papan tulis atau kertas karton, berguna untuk memperjelas uraian, bagan, hitungan-hitungan, ataupun contoh-contoh yang sulit dijelaskan secara lisan.
  • gambar atau tayangan ( proyektor LCD ), berguna untuk memperjelas suatu peristiwa ataupun rangkaian kegiatan.
  • benda tiruan, seperti boneka atau maket, berguna untuk memperjelas sosok dari suatu benda yang bentuk aslinya tidak memungkinkan dibawa ke dalam ruangan.
Demikian pula dengan makalah, isinya tidak memungkinkan untuk jelas semua. Kita perlu bantuan media, yakni berupa tayangan yang berupa  garis besar ataupun pokok-pokok isi makalah itu. Hal-hal yang dapat kita tayangan adalah sebagai berikut:
  • Sistematika umum makalah,  yang terdiri atas pendahuluan, pembahasan, simpulan/penutup.
  • Kata-kata kunci dari isi makalah, yang bisa di sajikan dalam bentuk kalimat-kalimat ringkas atau bagan
  • isi  penting makalah, misalnya yang berupa fakta-fakta yang dapat kita sajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau bagan. 

                    


Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...