Sabtu, 04 September 2021

Fungsi dan tujuan observasi

Fungsi dan tujuan observasi

Fungsi dan tujuan observasi

Peninjauan secara cermat merupakan pengertian observasi yang menggunakan pedoman pengamatan. Fungsi observasi untuk mendapatkan informasi dari objek yang diamati berupa data, skor atau nilai. Para pengamat atau peneliti memiliki tujuan dari observasi objek atau fenomena yaitu :

 

  1. Menggambarkan objek dan segala hal yang berhubungan melalui pengamatan panca indera.

    Para pengamat telah melatih panca indera bisa mengamati segala peristiwa atau objek dengan teliti. Tentu kemampuan panca indera yang telah terlatih bakal berbeda dengan kemampuan orang awam. Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, bukan? Pengamatan dengan panca indera harus didukung dengan teknik pengamatan lain yaitu penggalian data akurat dari lapangan secara langsung.

  2. Mendapatkan kesimpulan

    Objek yang telah diamati dalam waktu tertentu akan memberikan kesimpulan pengamatan. Kesimpulan disajikan dalam bentuk laporan yang bisa memberikan informasi atau bahan pembelajaran bagi pembaca.

  3. Mendapatkan data atau informasi

    Tujuan melakukan pengamatan untuk mendapatkan data atau informasi dari objek yang diamati. Data atau informasi bisa dibagikan kepada pihak lain dalam bentuk karya ilmiah atau non ilmiah. Karya yang sudah ditampilkan ke publik akan mendapatkan pujian atau kritik. Jadi, peneliti membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam membuat sebuah karya. Dalam pengertian observasi, pengamat memiliki tujuan umum dan khusus tergantung objek yang tengah diamati.

Kelebihan dan Kekurangan dalam observasi

Kelebihan dan kekurangan observasi

Pengamat melakukan observasi dengan berbagai cara seperti tes, kuisioner, rekaman gambar, dan suara. Lengkapi pengamatan dengan blangko yang berisi tentang kejadian atau tingkah laku objek yang diamati. Nantinya pengamat hanya perlu memberikan tanda cek pada isian kolom tersebut sesuai hasil observasi.

Melakukan penelitian pada objek dengan metode pengamatan memiliki kelebihan dan kekurangan yang wajib Anda pahami lebih dulu. Yuk, simak rangkuman mengenai kelebihan dan kekurangan observasi berikut ini!

 

Kelebihan observasi

  1. Bisa mencatat perilaku pertumbuhan atau hal-hal terkait fenomena objek tatkala kejadian berlangsung.
  2. Bisa memperoleh data dari subjek secara langsung baik komunikasi verbal atau tidak. Pengamatan pada anak-anak kecil lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa.

Pasalnya, anak-anak bisa mengungkapkan perilaku atau jawaban yang jujur sedangkan orang dewasa bisa memberikan jawaban yang tidak valid atau pura-pura.

 

Kekurangan observasi

Tak hanya memiliki kelebihan, pengamatan juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Perlu waktu lama dalam melakukan pengamatan untuk kejadian atau peristiwa tertentu.
  2. Pengamatan fenomena berlangsung lebih lama dan tidak bisa dilakukan secara langsung.
  3. Kegiatan pengamatan bisa terganggu untuk kejadian, peristiwa atau hal-hal yang bersifat pribadi. Misalnya pengamatan perilaku anak yang mengalami masalah pertengkaran orangtua atau konflik tertentu. Ranah pribadi merupakan kelemahan dari observasi sehingga kegiatan tidak bisa diamati secara maksimal.

 

Untuk Anda yang hendak melakukan pengamatan objek, wajib melakukan perencanaan terkait metode pengamatan yang paling optimal. Hasil pengamatan bisa disampaikan dalam bentuk data nyata yang bisa memberikan informasi dan pembelajaran pada pembaca baik dalam bentuk tabel ataupun diagram. Pengertian observasi, fungsi, tujuan, dan manfaat bisa Anda jadikan referensi sebelum melakukan penelitian ilmiah atau non ilmiah. 

Minggu, 29 Agustus 2021

Format Penulisan Proposal Skripsi

FORMAT PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

A. Proposal Penelitian

Usulan Penelitian (Research Proposal) merupakan rencana penelitian mahasiswa yang hasilnya

disusun dalam bentuk Proposal Penelitian. Proposal yang diajukan mahasiswa disusun tanpa memakai

bab-bab dengan sistematika sebagai berikut:

Halaman Depan / Cover

A. Judul

B. Latar Belakang

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Definisi Operasional

G. Kajian Pustaka

H. Hipotesis (jika perlu)

I. Metode Penelitian yang meliputi:

1) Pendekatan dan Jenis Penelitian

2) Tempat dan Waktu

3) Sumber Data

4) Teknik Pengumpulan Data

5) Teknik Analisis Data

J. Daftar Pustaka

K. Lampiran

B. Sistematika Proposal

Sistematika proposal dijelaskan sebagai berikut:

1. Halaman Sampul

Halaman sampul memuat: judul usulan penelitian, jenis usulan, Logo/Lambang Sekolah Tinggi/Universitas, Nama dan Nomor Induk Mahasiswa, institusi yang dituju dan tahun pengajuan.

a) Judul dibuat sesingkat-singkatnya, jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang akan

diteliti dan tidak membuka peluang penafsiran ganda.

b) Jenis usulan adalah Proposal Penelitian.

c) Logo/Lambang Sekolah Tinggi / Universitas adalah lambang yang resmi digunakan untuk laporan karya ilmiah yaitu berwarna hijau.

d) Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) diletakkan ditegah halaman judul tanpa disertai

garis bawah, nama tidak boleh disingkat dan derajat kesarjanaan tidak boleh disertakan. NIM

ditempatkan di bawah nama mahasiswa.

e) Institusi yang dituju.......

f) Waktu pengajuan ditulis tahun pengajuan usulan penelitian.

g) Penulisan memakai huruf besar / Kapital

2. Judul

Judul penelitian harus spesifik, singkat dan menggambarkan masalah yang diteliti. Judul maksimal

20 kata, jelas dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam atau dapat

menggunakan sub judul jika terlalu panjang.

3. Latar Belakang

Berisikan uraian tentang masalah penelitian dan alasan dilakukannya penelitian, sehingga

tercermin dengan jelas apa dan mengapa topik atau masalah tersebut perlu diteliti. Secara ringkas

dipaparkan tentang gejala-gejala yang muncul dan keterkaitannya dengan teori, hasil-hasil

penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah maupun pengalaman atau pengamatan pribadi

yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Disamping itu perlu dijelaskan pentingnya

masalah itu untuk dikaji atau diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat

landasan berpijak yang lebih kokoh dan jelas.

4. Rumusan Masalah

Merupakan kalimat tanya yang berupa ungkapan tentang masalah atau topik yang akan diteliti

5. Tujuan Penelitian

Berisikan penjelasan singkat tentang hal-hal yang ingin dicapai melalui penelitian yang di lakukan,

berdasarkan pada perumusan masalah.

6. Manfaat Penelitian

Menjelaskan manfaat penelitian secara teoretis dan praktis serta menjelaskan pihak-pihak yang

akan memperoleh manfaat dari hasil penelitian tersebut.

7. Definisi Operasional

Merupakan penjelasan dari variabel atau istilah secara operasional, mengenai variabel penelitian

yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengarahkan si peneliti supaya diperoleh data yang benar

sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam mengoperasionalkan variabel harus jelas batasannya

dan terukur.

8. Kajian Pustaka

Kajian pustaka didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya

bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai

penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu mutakhir

(sepuluh tahun terakhir) dan relevan.

a) Landasan Teori

Bagian ini membahas tentang teori-teori dan pendapat orang yang digunakan menelaah dan

menganalisis masalah yang diteliti. Teori dan pendapat orang disintesis, sehingga berguna

untuk menjawab masalah secara teoretis dalam bentuk kerangka pikir dan sebagai dasar

menyusun hipotesis.

b) Kajian Penelitian yang Relevan

Bagian ini membahas hasil-hasil penelitian yang termuat dalam buku teks, jurnal, skripsi,

tesis, disertasi, prosiding, dan karya ilmiah lain.

9. Hipotesis (jika perlu)

Merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah yang diajukan dan perlu dibuktikan.

Hipotesis dirumuskan dengan singkat dan jelas dalam bentuk kalimat pernyataan.

Oleh karena itu hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan pada

kaidah-kaidah keilmuan (scientific methods) yang dapat dipertanggungjawabkan.

10. Metode Penelitian

a) Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif, Pendekatan

Kualitatif ataupun penggabungan keduanya yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penelitian

Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK).

Jenis-jenis penelitian dapat dipilih sesuai dengan tema/judul penelitian antara lain: Penelitian

deskriptif, Penelitian korelasional, Penelitian komparasi, Penelitian evaluasi, Penelitian

eksperimen, Penelitian fenomenologi, grounded research, Penelitian ethnografi, Penelitian studi

kasus.

b) Tempat dan Waktu

Menjelaskan tempat dimana dan lama/waktu di laksanakannya penelitian. Lama penelitian

dihitung mulai dari menyusun proposal sampai penyusunan laporan penelitian.

c) Sumber Data Penelitian

Menjelaskan siapa, apa yang menjadi subjek/objek/sumber data serta teknik yang digunakan

dalam pengambilan dan jumlah sampel/subjek/sumber data.

d) Teknik Pengumpulan Data

Menjelaskan proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian.Teknik yang dipakai

dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data.

e) Teknik Analisis Data

Menjelaskan teknik analisis yang di pilih beserta rasionalnya. Analisis data dapat berupa

analisis data deskriptif dan/atau inferensial.

11. Daftar Pustaka

Berisi daftar buku-buku, jurnal, prosiding, majalah, surat kabar, internet serta sumber-sumber lain

yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan proposal.



Kamis, 26 Agustus 2021

Menulis Teks Eksposisi

Teks eksposisi banyak menggunakan fakta. Luasnya wawasan dan pengetahuan kita berkenaan dengan topik yang akan kita tulis juga sangatlah utama. Kita harus menyiapkan berbagai sumber untuk bisa mengembangkan topik yang kita pilih. Kalau tidak demikian, isi tulisan akan dangkal dan tidak memberikan sesuatu yang baru bagi pembaca.
Suatu teks eksposisi dapat kita tulis dengan langkah-langkah sebagai berikut

1. Menemukan topik yang menarik dan kita kuasai

Suatu topik dikatakan menarik apabila topik itu berkenaan dengan hal-hal yang aktual, menyangkut kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang terkenal atau peristiwa-peristiwa besar, hal-hal yang langka ataupun unik. 
Perlu diperhatikan pula penguasaan kita terhadap topik-topik itu. Topik yang dikuasai sebaiknya kita hindari karena hal itu akan memberatkan dalam penulisannya dan hasilnya pun akan menjadi dangkal. Namun, apabila terobsesi untuk tetap menuliskannya, kita perlu banyak membaca dan mendalami berbagai referensi berkenaan dengan dengan topik itu.

2.Menspesifikkan topik ke dalam gagasan yang lebih fokus

Bagian ini sering pula disebut langkah penyusunan kerangka tulisan. Bagian ini penting untuk membuat tulisan kita sistematis. Spesifikasi juga membantu kita dalam pengumpulan bahan tulisan. Bahan-bahan yang perlu kita baca adalah bahan-bahan yang sesuai dengan perincian gagasan-gagasan itu.

3.Mempertimbangkan sasaran pembaca 

Langkah ini tidak boleh kita abaikan sebab akan berpengaruh pada kedalaman dan keluasan isi tulisan, termasuk pada pilihan kata yang kita gunakan. Tulisan yang ditunjukkan pada pelajar remaja perlu lebih mendalam pembahasannya dibandingkan dengan tulisan yang ditujukan pada pelajar anak-anak. Begitu pun dengan bahasanya, untuk anak-anak harus lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa untuk remaja ataupun orang dewasa.

4.Mungumpulkan bahan

Teks eksposisi sangat memerlukan kejelasan didalam penulisannya. Suatu tulisan akan jelas apabila kita memiliki keluasan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan topik tulisan itu. Hal-hal yang dianggap kurang, perlu kita cari dari berbagai sumber, baik itu dari buku, majalah, surat kabar, ataupun internet. Catatlah hal-hal yang dianggap penting jangan lupa tuliskan pula sumbernya. Kita pun dapat bertanya kepada orang-orang yang dianggap ahli berkenaan dengan bidang yang akan kita tulis itu.

5.Mengembangkan kerangka menujadi tulisan secara lengkap dan utuh

Langkah inilah yang merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan menulis. Semua pengetahuan dan wawasan kita yang relevan dengan topik dan rincian kerangkanya perlu kita tuangkan ke dalam tulisan secara benar. Masukkan pula berbagai pendapat ahli dan kutipan-kutipan yang telah kita persiapkan sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan teks eksposisi yang kita tulis lebih berbobot dan “bergizi”, artinya dapat memberikan pemahaman yang jelas dan mendalam kepada para pembaca.

Itulah pemaparan singkat tentang prosedur menulis Teks Eksposisi. Teks eksposisi yang baik akan tersusun jika dibuat dengan urutan yang benar.

Senin, 23 Agustus 2021

Memikat Makna

Memikat makna adalah kiat-kiat ampuh yang melejitkan kemauan plus kemampuan membaca dan menulis buku atau membaca buku dan menuliskan secara efektif, mencari, menemukan manfaat  membaca buku dan menuliskan sesuatu secara efektif.
Metode meningkatkan membaca dan menulis antara lain : 

1. Betapa berharganya teks dan pentingnya aktivitas menulis 
2. Betapa tidak mungkin diabaikannya keperluan membaca hal-hal yang tersirat ( yang berada di dalam ) maupun membaca hal-hal yang tersurat ( yang berada di luar )
3. Betapa pelik kehidupan dan betapa tidak mungkinnya meningkatkan kualitas kehidupan tanpa referensi tekstual yang mampu merekam, merumuskan, dan mengukur kapan dan dimana seseorang telah mencapai prestasi tertentu
4. Tampaknya, hanya anak-anak yang terdidik dan terlatih sejak dini membaca atau mengkritisi teks kemudian menuliskan secara bebas hal-hal yang kritis dan di pahami dan dimaknailah yang mampu melontarkan "mengapa" dalam kadarnya yang amat tinggi.

Lima Sikap Membaca antara lain : 

1. SABAR
Kesabaran diperlukan saat membaca karena bila tergesa-gesa dalam memaknai  suatu gagasan, bisa jadi kesimpulan yang salah.

2. TELATEN
Ketelatenan mengambil makna-makna yang tersebar disepanjang halaman buku kemudian mengumpulkan dan menghimpunnya amat diperlukan karena kalau tidak telaten / teliti akan banyak gagasan yang menguap dan bersembunyi kembali

3. TEKUN
Ketekunan diperlukan untuk membantu kita memahami himpunan kata, paragraf, bab dan wacana dan bagian-bagian yang menyimpan gagasan pokok dan penting untuk di perhatikan

4.GIGIH
Kegigihan akan mendorong anda agar tidak sekali itu mati. Artinya anda bisa jadi perlu bacaan sehingga lebih dari satu kali.

5. SUNGGUH-SUNGGUH
Kesungguhan dalam menemukan makna, memahami maksud penulis dan mengajak pikiran anda memahami hal-hal menarik dan penting yang di sampaikan seorang penulis akan menghadirkan manfaat yang tak terduga ( pikiran anda akan menemukan sesuatu yang baru dan segar )

Buku adalah pengusun peradaban, tanpa buku, sejarah menjadi sunyi, sastra bisu, ilmu pengetahuan lumpuh, serta spekulasi mandek.

Buku adalah ajang terbaik untuk menyelenggarakan komunikasi ada yang memberikan pesan dan ada juga yang menerima pesan.

Fungsi buku adalah menggerakkan pikiran kita, fungsi seperti ini dapat di artikan secara luas.

1. Sebuah buku baru akan berfungsi dan secara efektif mengerakkan pikiran kita bila metode yang kita gunakan dalam membaca buku adalah membaca kritis.

2. Sebuah buku baru akan memberikan manfaat yang besar bila buku itu disusun dengan baik yaitu memenuhi penalaran dan pendiksian.

3. Fungsi buku menggerakkan pikiran subuah buku akan amat bermakna bila dirasakan oleh pembaca buku .

Ilmu daya pikat antara lain:
1. Kontruksi gagasan pengarang
2. Kehebatan visi pengarang
3. Sosok buku yang menyejarah
4. Bentuk buku yang melangit
5. Gambar yang menyentuh dan mengutuh


- Kontruksi gagasan pengarang adalah membangun gagasan pengarang yang mampu melakukan perubahan-perubahan besar dan berarti.

- Visi Pengarang adalah gambaran realitas masa depan yang menarik dan logis ( rasional )

- Sosok buku adalah sistem menyeluruh penampilan sebuah buku

- Bentuk buku adalah bagian kecil sebuah sistem yang dapat ditampilkan dan mencerminkan salah satu kelebihan atau daya pikat tersebut.

- Gambar yang menyentuh adalah memahami lewat gambar atau tampilan visual

Untuk mendeteksi sebuah buku yang bergizi, kita dapat melacaknya lewat tiga unsur yang senantiasa dikandung oleh buku antara lain : 

1. Susunan kata atau kalimatnya haruslah bernalar atau memenuhi kaidah-kaidah reasoning. Apabila pada saat kita asyik mencicipi kelesatan sebuah buku, tiba-tiba kita menemukan kalimat-kalimat rancu atau tidak logis kita jelas akan terganggu olehnya. Hanya kalimat-kalimat yang bernalarlah mampu secara efektif menggerakkan pikiran seseorang pembaca.

2. Memiliki diksi yang baik, buku yang bergizi senantiasa mampu membuat pembacanya asyik. Membaca buku pada era sekompleks saat ini sudah tidak cukup  apabila hanya menggunakan otak kanan ( berpikir acak atau merasa ) secara sadar. Kata-kata yang dipilih oleh seorang pengarang secara cermat dan akurat serta kalimat-kalimat yang disusun secara indah akan membuat pembaca terasa asyik membaca buku. Diksi atau pilihan kata begitu penting dalam menemukan apakah buku tersebut gurih atau tidak

3. Memberikan perhatian terhadap koherensi dan komposisi yang kita " Makan " dari buku adalah gagasan, kadang-kadang teks tidak mampu menampung sebuah gagasan yang amat kaya dan berkualitas. Lebih-lebih lagi gagasan-gagasan yang  merangsang pikiran secara cepat biasanya tidak langsung diketahui dari satu atau dua alinea. Koherensi menjadi unsur sangat penting dari sebuah bangunan gagasan yang disajikan lewat teks-teks tertulis. Ketiadaan koherensi antar kalimat, alinea, bab atau bagian yang akan membuat pembaca kebingungan menangkap maksud pokok seorang pengarang dan sebuah buku akan menunjukkan kehebatannya apabila seluruh unsur penting buku diatas di sajikan dalam komposisi yang baik.


Sosok sebuah buku antara lain:
1. Kekayaan kosakata
2. Komposisi " diksi "
3. Kaidah penalaran
4. Keprigelan ( kemahiran menulis )

TEKNIK MENULIS

Menulis adalah mengungkapkan  pikiran  dalam tulisan 

7 kiat - kiat menulis atau cara membiasakan diri menulis secara efektif antara lain : 
1. Menulis / Membebaskan diri
2. Menulis / Mengekspresikan diri
3. Menulis / Menemukan diri
4. Memiliki catatan harian 
5. Kebiasaan menulis/ menemukan diri
6. Membacalah buku sebanyak-banyaknya
7. Menulis / aktivitas intelektual praktis yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan amat berguna untuk mengukur seberapa tinggi pertumbuhan rohani seseorang.


Ada 3 proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah buku yang sifatnya memberikan informasi tentang sesuatu hal 

1. Mengumpulkan informasi dan pendapat
2. Mengklasifikasikan  informasi tersebut
3. Proses penulisan

Langkah-langkah penulisan buku antara lain:
1.Merumuskan dan membatasi pokok persoalan yang akan ditulis
2.Mengumpulkan berbagai informasi
3.Mengambil bahan- bahan dari perpustakaan
4.Memeriksa buku-buku yang telah  diterbitkan  mengenai persoalan yang sama selama dua tahun terakhir.

TEKNIK MEMBACA
7  kiat membaca secara efektif antara lain:

1.Membaca / Memahami gagasan
2.Membaca / memaknai
3.Membaca/ memperluas gagasan dan mempercaya perspektif
4. Kecintaan membaca / kecintaan belajar
5.Kita harus gemar membaca / dapat membaca dengan baik
6.Membaca dengan baik / menyantap" makanan rohani " secara teratur sebagaimana kita melakukan sarapan pagi, makan siang diselengi ' ngemil ' di sore hari dan akhirnya makan malam.
7. Membaca / salah satu aktivitas terpenting sepanjang hayat lebih-lebih diera internet yang sarat percepatan dan perubahan seperti ini.


Penulis : Misbahuddin, S.Pd 

Mengenal Suku Badui

Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku Badui sehingga wajar mereka sangat menjaga betul 'Pikukah' atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.

Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih dan membawa golok. Pakaian suku Badui Dalam pun tidak berkancing atau berkerah.  Uniknya, semua yang di pakai suku Badui Dalam adalah hasil produksi sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali berpergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan terdiri atas kelompok kecil berjumlah 3-5 orang, mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi, seperti HP dan TV.

Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan ( sunda: berasal dari suku sunda, wiwitan: asli ). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang ( animesme) yang selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama islam.

Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah aksara Hanacaraka ( aksara sunda ). Anak-anak suku badui dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka, inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja.

Badui luar merupakan orang- orang yang telah keluar dari adat dan wilayah badui dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkan dari Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal Teknologi di bandingkan Badui Dalam.


Sumber Materi buku bahasa indonesia kelas X SMA/SMK/MA 

Minggu, 22 Agustus 2021

Materi proposal bahasa indonesia kelas 11

Materi Proposal Bahasa Indonesia

Materi yang akan Kita bahas kali ini cakupannya ada lumayan banyak. Mulai dari pengertian proposal, jenis proposal, bagian-bagian penting dalam proposal, sistematika proposal, dan tentu saja contoh proposal.

Pengertian Proposal

Proposal merupakan rancangan kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilasanakan. 

Dengan kata lain, isi yang tertulis dalam proposal bukanlah sesuatu yang basa-basi, namun sesuatu yang serius. Dalam artian, ditulis untuk digunakan. Maka dari itu, pembuatannya juga harus jelas dan rinci agar mudah dijalankan.

Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Tujuan

Ketika Anda membuat proposal, maka sudah semestinya dimulai dari tujuannya. Apa tujuan Anda membuat proposal? Ketika sudah jelas jawabannya, maka Anda bisa mulai beralih kepada proses perancangan proposal.

Bahkan, pilihan tujuan proposal berdasarkan jenisnya ini juga akan sangat berpengaruh terhadap isi proposalnya. Setidaknya, jenis-jenis proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Proposal Penelitian

Proposal penelitian adalah proposal yang durancang dan disusun untuk mempersiapkan suatu rencana penelitian.

Proposal penelitian ini penting ditulis oleh peneliti agar bisa disampaikan kepada pihak-pihak terkait. Diantaranya adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas penelitian, orang-orang yang dianggap mampu membantu jalannya penelitian, hingga orang yang akan menjadi pendana bagi kegiatan penelitian.

2. Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan adalah proposal yang berisi rancangan serta detail kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal ini dibuat oleh penyelenggara suatu kegiatan secara rinci mulai dari pra-kegiatan, kegiatan, hingga pasca kegiatan berlangsung.

Jika Anda adalah anak OSIS atau ekstrakurikuler yang sering melangsungkan kegiatan, maka membuat proposal semacam ini sangatlah penting, bahkan wajib. 

Proposal ini berguna bagi Anda. Selain akan menjadi panduan dalam beraktivitas, juga dapat diberikan kepada orang-orang yang berhubungan dengan suksesnya acara. Mulai dari pembina, penanggung jawab organisasi, pemilik tempat yang diminta izinnya, atau perusahaan yang diajak kerjasama sebagai sponsor.

3. Proposal Bisnis

Proposal bisnis adalah proposal yang isinya berupa rancangan bisnis yang akan dijalankan. Isinya menggambarkan secara umum tentang bisnis, mulai dari latar belakang, modal, konsep bisnis, hingga prospek dari bisnis tersebut.

Umumnya, proposal bisnis dibuat dalam rangka mencari investor atau pemodal yang memungkinkan untuk memberikan bantuan dana untuk memulai atau membesarkan bisnis. Para pebisnis yang mencari modal mesti membuatnya sebagai saran penjelasan bagi calon investor atau calon pemodal.

4. Proposal Proyek

Proposal proyek adalah proposal yang berisi rancangan proyek yang akan dikerjakan. Isinya berupa konsep, kebutuhan dalam proyek, dan berbagai hal yang berhubungan dengan proyek.

Namun dari keempat jenis proyek berdasarkan tujuannya ini, yang dibahas dalam materi proposal bahasa Indonesia untuk kelas 11 hanyalah 2 yang pertama. Yakni proposal penelitian dan proposal kegiatan.

Hal ini karena kedua proposal itulah yang paling mungkin bersentuhan dengan siswa di sekolah. Jadi, keduanya mesti mampu dibuat oleh siswa-siswa. Terutama yang berminat pada kegiatan penelitian atau tergabung dalam organisasi sekolah seperti OSIS atau ektrakurikuler tertentu.

Sistematika Proposal atau Bagian Proposal

Sistematika proposal atau bagian proposal adalah hal-hal yang penting dan terdapat dalam sebuah proposal. Keberadaan bagian-bagian ini bersifat inti dan berguna ketika hendak diberikan kepada pihak-pihak terkait.

Sistematika yang Saya bagikan disini adalah sistematika umum yang lazim digunakan. Dalam pelaksanaannya, mungkin bisa sangat fleksibel sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, dan konteks proposal yang dibuat.

1. Latar belakang 

Menjelaskan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya suatu kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Hal ini karena biasanya suatu kegiatan atau penelitian dibuat atas dasar adanya kejadian atau keadaan tertentu yang terjadi.

2. Masalah dan tujuan

Bagian ini berisi tentang rincian masalah serta tujuan dari kegiatan. Rumusan-rumusan tujuan yang dibuat harus masuk akal sehingga menarik orang dan dipahami oleh orang yang membaca proposal.

3. Ruang lingkup kegiatan

Ruang lingkup kegiatan berisi tentang batasan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini ditulisakan agar kegiatan yang kelak akan dilaksanakan lebih terfokus dan tidak melenceng dari tujuan kegiatan yang sudah dibuat.

Penulisannya bisa dibuat dalam bentuk pengurain objek-objek kegiatan dan jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.

4. Kerangka teoritis dan hipotesis

Bagian ini dibuat jika proposal dibuat dalam rangka penelitian. Isinya berupa teori atau hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang akan kita bahas dalam aktivitas penelitian. 

5. Metode

Metode adalah penjelasan tentang metode kegiatan yang akan dilaksanakan. Jika dalam konteks penelitian, maka dijelaskan bagimana metode pengumpulan data, metode penarikan kesimpulan, dan sebagainya.

6. Pelaksana kegiatan

Pelaksanan kegiatan adalah susunan person atau orang-orang yang terlibat dalam kegiatan berikut dengan tugasnya. Dengan kata lain, mereka yang melaksanakan inilah yang disebut dengan panitia.

7. Fasilitas 

Fasilitas berupa sarana serta alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan. Semuanya ditulis secara rinci dan terukur.

8. Keuntungan dan kerugian

Bagian ini menjelaskan keuntungan serta kerugian yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Khusus bagian keuntungan, sangat penting dituliskan karena akan memberikan pertimbangan yang lebih kuat bagi pihak-pihak yang mendapatkan usulan proposal.

9. Waktu dan tempat pelaksaaan

Berisi tentang waktu serta tempat pelaksanaan kegiatan. Jika dilangsungkan dalam waktu yang cukup panjang, maka jelaskan juga kegiatan per-harinya atau rangkaiannya.

10. Anggaran biaya

Anggaran biaya adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan. Meski mungkin sulit untuk akurat, namun sebisa mungkin penyusunannya seakurat mungkin.

11. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah sumber-sumber pustaka yang dirujuk, baik buku, artikel, jurnal, dan sebagainya.

12, Lampiran-lampiran

Lampiran berisi hal-hal pendukung yang tidak termasuk dalam bagian utama. 

Unsur Kebahasaan Proposal

Dalam proposal, terdapat juga unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks proposal yang mesti dipahami. Diantara unsur kebahasaan yang ada dalam proposal antara lain:

1. Menggunakan pernyataan argumentatif

Yakni pernyataan yang sifatnya meyakinkan pembacanya mengenai kebenaran pendapat yang ada dalam kalimat. 

Contoh: Perubahan kurikulum adalah momentum terbaik yang untuk berbenah bagi setiap pelaku pendidikan.

2. Menggunakan banyak istilah ilmiah

Istilah ilmiah adalah istilah yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.

Contoh: abstrak, hipotesis(penelitian), pedagogic (pendidikan), kultural (sosial), dsbg.

3. Menggunakan banyak kata kerja tindakan

Kata kerja tindakan adalah kata kerja yang menyatakan langkah-langkah kegiatan tertentu.

Contoh:  membaca, mencampurkan, mengawali, dsbg,

4. Menggunakan kata-kata definisi (menyatakan defines)

Yakni kata yang fungsinya untuk mendefinisikan sesuatu.

Contoh: adalah, yakni, merupakan, dsbg.

5. Menggunakan kata perincian

Yakni kata yang fungsinya untuk memberikan perincian atas suatu masalah yang dibahas.

Contoh: selain itu, pertama, kedua, ketiga, dsbg.

6. Menggunakan kata yang bersifat “keakanan”

Yakni kata yang menunjukan sesuatu yang akan atau diharapkan bakal terjadi di kemudian hari.

Contoh: akan, ingin, diharapkan, diinginkan, dsbg.

7. Menggunakan kata yang bermakna denotatif

Yakni kata yang bermakna lugas, tidak ada makna tersembunyi dan bisa pahami maknanya dengan jelas serta terang.

Kriteria Proposal yang Baik

Agar proposal dapat meraih tujuannya sebagaimana mestinya, maka proposal yang dibuat mestilah proposal yang baik. Lantas, bagaimana kriteria proposal yang baik? Berikut ini beberapa kriterianya.

1. Lengkap

Proposal sebisa mungkin menjelaskan seluruh hal yang perlu dijelaskan. Struktur atau sistematika dari proposal sebisa mungkin ada semuanya. Dengan kata lain, tidak ada yang terlewat.

2. Jelas

Proposal juga sebaiknya memiliki kriteria jelas. Dalam artian, bahasa yang digunakan dalam tulisan mampu menjelaskan maksud pembuatan proposalnya. Untuk itu, bagi yang mau membuat proposal, sebaiknya perhatikan unsure atau kaidah kebahasaan dari proposal itu sendiri.

3. Menarik

Proposal yang menarik bukan hanya memperhatikan aspek tulisannya. Lebih dari itu, menyajikan penyajiannya dalam kertas. Baik dalam aspek tata letak, ilustrasi, pemilihan font huruf, dan sebagainya. 

Nah, demikianlah materi proposal bahasa Indonesia yang bisa Saya bagikan. Semoga bermanfaat untuk Anda semuanya. 

Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...