Rabu, 08 April 2020

Bahasa inggris sebagai Alat yang penting di Era Globalisai


Pro/Afirmasi:
Globalisasi adalah suatu kondisi yang tidak ada jarak antara satu negara dengan negara yang lainnya. Bahasa Inggris sangat penting sebagai alat komunikasi. Kita tahu bahwa komunikasi dengan negara lain sangat penting. Kita adalah bagian dari dunia. Kita tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan. Kita membantu orang lain dan orang lain membantu kita. Untuk berkomunikasi dengan negara di sekitar, kita memerlukan alat. Apakah alat tersebut? Tentu bahasa. Aristoteles mengatakan dunia memerlukan bahasa internasional, dan itu adalah bahasa Inggris.

1. Kita dapat berkomunikasi dengan orang asing dengan bahasa yang sama. Jadi, akan lebih mudah untuk memahami satu sama lain. Contohnya, Orang indonesia berbicara dengan orang Tiongkok. Jika mereka masing-masing berbicara dengan bahasa negaranya, tentu mereka tidak saling mengerti. Namun berbicara dengan bahasa yang sama, komunikasi akan berlangsung dengan baik.

2. Jika kita berbicara bahasa Inggris, tentu saja orang-orang akan memerhatikan. Kita akan di pandang sebagai orang yang cerdas karena sama dengan orang asing.

3. Kami percaya jika tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris kita tidak dapat dikenal oleh orang lain. Jika dapat berbicara bahasa Inggris dengan baik, maka kita akan dengan mudah mendapatkan kesuksesan di era globalisasi ini.

4. Negara Amerika sebagai negara termaju warganya menggunakan bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris. Jadi, kita sebagai warga dunia harus bisa menguasai bahasa Inggris.

Kontra/Oposisi
Saya sangat tidak setuju dengan pendapat “ Bahasa Inggris sebagai bahasa atau alat yang penting di Indonesia”. Anda mengatakan negara termaju menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara. Namun, berikut adalah poin yang harus diperhatiakan.

1. Segi Teknologi

Anda mengetahui Jepang dan Korea adalah negara yang kuat. Mereka bagus dibidang teknologi. Mereka menjadi produsen transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Apakah mereka menggunakan bahasa Inggris? Tidak, mereka tetap menggunakan bahasa mereka sendiri. Jadi, jika ingin mendapatkan kesuksesan di era globalisasi, kita harus menambah atau memperkaya pengetahuan kita dibidang teknologi. Jika kita memiliki keahlian di bidang teknologi, sayya percaya akan banyak orang dari berbagai negara yang akan datang untuk belajar di Indonesia. Jadi, mereka akan belajar bahasa Indonesia, kita tidak perlu bahasa Inggris.

2. Segi Perdagangan

Tiongkok adalah negara yang sukses di bidang perdagangan. Mereka berdagang di negara mereka sendiri hingga ke negara lain. Mereka memiliki komitmen. Mereka harus tetap menggunakan bahasa asli mereka untuk berkomunikasi. Mereka percaya bahwa kesuksasan bukan dari bahasa inggris, namun dari kualitas perdagangan. Anda tahu? Mereka menggunakan bahasa Tiongkok untuk melakukan penawaran dagang. Jadi, hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Inggris tidak penting.

3. Segi Penghasilan Alami

Arab, mereka menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi. Mereka percaya bahwa meteka dapat menembus pasar internasional dengan menggunakan kemampuan penghasilan alami. Di samping itu, kita dapat berpikir tentang bahasa kita. Di era Globalisasi, bahasa Inggris sangat terkenal. Mulai pelajar hingga pekerja, mereka menggunakan bahasa Inggris. Akhirnya, mereka berpikir bahwa bahasa Indonesia tidak penting. Padahal, bahasa tersebut adalah bahasa nasionalisme penduduk Indonesia. Jika kita mengetahui sejarah, para pahlawan kita berusaha untuk mempertahankan bahasa indonesia. Namun, sekarang banyak orang Indonesia yang malu berbahasa Indonesia. Mereka mengatakan bahasa Indonesia tidak modern. Jadi, saya tetap tidak setuju jika bahasa Inggris menjadi alat yang penting di era globalisasi.

Selasa, 07 April 2020

Menemukan Esensi Debat


Pernahkah kamu melihat dua pihak saling bertukar pendapat dengan mengemukakan berbagai alasan, meskipun keduanya berada pada sudut pandang yang berbeda. Kegiatan semacam itu disebut debat. Agar dapat memahami dan mengambil pelajaran dari sebuah debat, lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut ini.

1.Berkonsentrasilah pada video atau teks yang akan dilihat dan didengarkan agar dapat mendapat mencatat pokok yang menjadi permasalahan. 

2.Supaya membantu kamu dalam menangkap gagasan, tuliskanlah bagian-bagian penting yang menjadi inti dari debat tersebut

3.Sebelum melihat video atau membaca teks debat, kamu dapat menyampaikan pertayaan umum. Misalanya:
  • Mengapa teks tersebut tergolong debat.?
  • Siapa nama tokoh yang sedang berdebat.?
  • Apa jabatan atau pekerjaan mereka.?
  • Siapa yang menjadi pemimpin debat.?
  • Hal apa yang tengah di perdebatkan .?
  • Siapakah yang menjadi pihak pendukung ( afirmasi) dan pihak penentang ( oposisi )
  • Apakah kedua bela pihak mengemukakan alasan-alasan untuk mendukung pendapatnya masing-masing.?
  • Apakah ada pihak yang menunjukkan data, informasi atau fakta lain yang mendukung pendapatnya.?
  • Di akhir debat, apakah mereka mendapatkan sebuah pendapat baru yang sama, atau moderator hanya menyampaikan simpulan dari isi debat?

Kamis, 02 April 2020

Singkatan dan Akronim

Singkatan dan Akronim

Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik (.).
Contoh: M. Amin, Drs., Prof., Kol.
Singkatan yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik (.).
Contoh: MPR 
Singkatan umum terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik.
Contoh: dst., dsb., dkk., dto.
Akronim adalah singkatan yang terdiri atas gabungan huruf awal, 
gabungan suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata yang diperlakukan sebagai kata, seperti:
Contoh: ABRI, PASI, SIM Akabri, Bappenas .
Akronim yang bukan nama diri/lembaga ditulis sebagai berikut: pemilu, rapim, tilang

Kaidah Morfologi (Pembentukan Kata)

Kaidah Kata Imbuhan 

Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan (afiksasi). Imbuhan atau afiks adalah satuan bahasa yang digunakan dalam bentuk 
dasar untuk menghasilkan suatu kata. Hasil dari proses pengimbuhan itulah yang 
kemudian membentuk kata baru yang disebut kata berimbuhan. 
Imbuhan dalam bahasa Indonesia jumlahnya bermacam-macam. Secara garis besar imbuhan tersebut dibagi ke dalam empat jenis, yakni prefiks, infiks, 
sufiks, dan konfiks. Prefiks atau awalan adalah imbuhan yang diikatkan di depan bentuk dasar. 
Contoh: 
me(N)- → membaca, menulis, menyapa 
ber- → berjalan, berbicara, bermalam 
di- → dibaca, ditulis, disapa
ter- → terbawa, termakan, terindak 
pe(N)- → penjual, pembeli, penulis 
per- → peranak, peristri 
se- → sekelas, setara, secangkir 
ke- → kepada, kekasih, kedua 
maha- → mahakuasa, mahaagung, mahakuasa 
Infiks atau sisipan adalah imbuhan yang diikatkan di tengah bentuk dasar. 
Contoh: 
-el-, → geletar, telunjuk 
-em- → gemetar 
-er- → gemertak, seruling, gerigi 
Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang diikatkan di belakang bentuk 
dasar. 
Contoh: 
-kan → tanamkan, bacakan, lembarkan 
-an → tulisan, bacan, lemparan 
-i → akhiri, jajaki, tulisi 
-nya → agaknya, rupanya 
-wan → rupawan, hartawan, ilmuwan 
Konfiks adalah imbuhan yang dilekatkan di depan-belakang bentuk dasar secara bersamaan. 
Contoh: 
ke-an → keamanan, kesatuan, kebetulan 
pe(N)-an → penanaman, pemahaman, penyesuaian 
per-an → perusahaan, persawahan, pertokoan 
ber-an → berhamburan, bersamaan, bersalaman 
se-nya → selama-lamanya, sejauh-jauhnya 

Kata ulang (reduplikasi) adalah kata yang mengalami proses perulangan, 
baik sebagian atau pun seluruhnya dengan disertai perubahan bunyi atau pun 
tidak. Kata ulang memiliki beberapa makna, di antaranya, adalah makna ‘banyak 
taktentu’, seperti contoh berikut. 
batu-batu negara-negara 
buku-buku orang-orang 
kuda-kuda pohon-pohon 
makanan-makanan peraturan-peraturan menteri-menteri rumah-rumah Ada juga kata ulang yang bermakna ‘banyak dan bermacam-macam’, seperti contoh berikut: 
bau-bauan, dedaunan 
bibit-bibitan, lauk-pauk 
buah-buahan, pepohonan 
bumbu-bumbuan, sayur-mayur 
bunyi-bunyian, tanam-tanaman 
Makna kata ulang lainnya adalah ‘menyerupai dan bermacam-macam’,seperti contoh berikut ini: 
kuda-kuda mobil-mobilan 
kuda-kudaan orang-orangan 
kucing-kucingan robot-robotan 
langit-langit rumah-rumahan 
mata-mata siku-siku.
Makna kata ulang berikutnya adalah ‘agak atau melemahkan 
sesuatu’ yang disebut pada kata dasar Contoh: 
kebarat-baratan , malu-malu 
kehijau-hijauan, pening-pening 
keinggris-inggrisan, sakit-sakitan
kuda-kudaan orang-orangan 
kucing-kucingan robot-robotan 
langit-langit rumah-rumahan 
mata-mata siku-siku.
Makna kata ulang berikutnya adalah ‘agak atau melemahkan 
sesuatu’ yang disebut pada kata dasar 
Contoh: 
kebarat-baratan , malu-malu 
kehijau-hijauan, pening-pening 
keinggris-inggrisan, sakit-sakitan
kekanak-kanakan, tidur-tiduran 
kekuning-kuningan 
Kata ulang bisa pula bermakna ‘Intensitas kualitatif’, seperti 
terlihat pada contoh berikut ini: 
keras-keras, segiat-giatnya 
kuat-kuat, setinggi-tingginya 
Di samping itu, kata ulang dapat bermakna ‘intensitas kuantitatif’, seperti contoh berikut: 
bercakap-cakap,manggut-manggut berlari-lari, mengangguk-angguk berputar-putar, mondar-mandir ,bolak-balik, tersenyum-senyum ,menggeleng-gelengkan, tertawa-tawa ,Kata-kata ulang di dalam contoh berikut ini memperlihatkan makna ‘kolektif’
dua-dua, kedua-duanya 
empat-empat, ketiga-tiganya 
Terakhir, kata ulang dapat bermakna ‘saling’, seperti yang tampak pada 
contoh-contoh di bawah ini. 
berpandang-pandangan, pukul-pukulan bersalam-salaman tendang-menendang lempar-lemparan, tolong-menolong .

Selasa, 31 Maret 2020

Kaidah Ejaan dalam Bahasa


Kaidah ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang bagaimana 
menggunakan lambang-lambang bunyi bahasa dan bagaimana hubungan antara 
lambang-lambang tersebut (pemisahan dan penggabungannya). Secara teknis, 
kaidah ejaan dan tanda baca adalah aturan-aturan mengenai penulisan huruf, 
penulisan kata, dan penulisan tanda baca. 
Seperti diketahui bahwa kaidah ejaan mengatur penggunaan beragam 
lambang kebahasaan yang berdimensi luas. Pembahasan menyeluruh mengenai 
kaidah ejaan tersebut tidak mungkin dilakukan pada bagian ini. Pembahasan 
dibatasi pada kaidah-kaidah ejaan yang sangat produktif penggunaannya di dalam 
masyarakat.

Penulisan Huruf
Pada bagian ini akan dideskripsikan kaidah-kaidah yang berlaku mengenai 
pemakaian huruf dalam bahasa Indonesia, yakni pemakaian huruf kapital dan 
huruf miring.

Huruf Kapital
Istilah huruf kapital sering juga diganti dengan huruf besar. Huruf ini dipakai 
sebagai huruf pertama:
(a) kata pada awal kalimat
(b) petikan langsung (yang utuh)
(c) dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab 
 suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan,
(d) nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti 
 nama orang (Mahaputera Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Amir)
(e) nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang (Wakil Presiden 
 Yusuf Kalla, Jenderal Tito Karnavian)
(f) nama orang
(g) nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
(h) nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah
 (i) nama khas dalam geografi
 (j) nama badan resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, 
 serta nama dokumen resmi
(k) nama semua kata dalam judul buku, majalah, surat kabar, kecuali 
 kata partikel, seperti di, ke, dari, untuk, yang, dan yang tidak 
 terletak pada posisi awal
 (l) singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan
 (m) kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, adik, 
paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan

Huruf Miring
Huruf miring adalah huruf yang posisinya dimiringkan dalam cetakan. 
Huruf miring dipakai untuk:
(a) menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam 
karangan;
 Contoh: Dia mendengar berita itu dari Kompas.
(b) menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok 
kata;
 Contoh: Seluruh karyawan diwajibkan menghadiri acara tersebut.
(c) menuliskan kata atau ungkapan asing, kata nama ilmiah, kecuali yang 
telah disesuaikan ejaannya.
 Contoh: Hari-harinya padat dengan facebook.

Penulisan Kata
Kaidah penulisan kata meliputi kaidah penggabungan kata, penulisan kata 
ganti kau, ku, mu, dan nya, kata depan di, ke dan dari, kata turunan, serta 
singkatan dan akronim.

Gabungan Kata 
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang dapat menimbulkan 
kesalahan pengertian bisa diberi tanda hubung untuk menegaskan pertaliannya. 
Contoh: alat pandang-dengar
 Buku sejarah-lama (sebagai imbangan buku sejarah- moderen).

Kata ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku, kau, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang 
mengikutinya.
(1) a. Ketidakjujuran tidak kusukai.
 b. Ketidakjujuran tidak aku sukai.
(2) a. Lawan harus kaukalahkan dengan cara yang sportif.
 b. Lawan harus engkau kalahkan dengan cara yang sportif.
 (3) a. Aku tahu, buku itu milikmu.
 b. Aku tahu, buku itu milik kamu

Kata Turunan 
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan 
dan akhiran, kata-kata itu ditulis serangkai.
Contoh: (1) tidak adil + ke-an ....................... ketidakadilan
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘tiap’, dan ‘demi’ ditulis terpisah
Contoh: (1) a. Mereka masuk satu per satu.
 b. Mereka masuk satu persatu (x)
 (2) a. Harganya Rp 3.000,00 per helai.
 b. Harganya Rp 3.000,00 perhelai (x). 
 (3) Gaji naik per 1 April. 

Sabtu, 28 Maret 2020

Struktur debat

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Struktur debat
Berikut struktur debat yang baik :

1. Pengenalan

Pada struktur ini setiap tim ( baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral ) memperkenalkan diri.

2. Penyampaian argumentasi

Pada penyampaian argumen ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang di mulai dari tim afirmasi, lalu tim oposisi dan diakhiri oleh tim netral.

3. Debat

Pada debat, masing-masing tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lainnya.

4. Simpulan

Pada kesimpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik yang sesuai dengan posisinya.

Unsur -unsur debat

1. Mosi adalah hal atau topik yang sedang di perdebatkan yang mengandung hal-hal yang bersifat konvensional. Disini ada pihak pro dan kontra, mosi sangat penting di dalam debat.

2. Tim afirmatif/pro atau tim yang setuju terhadap hal yang di perdebatkan.

3. Tim negatif / oposisi atau kontra adalah tim yang tidak setuju atau menentang  mosi yang di perdebatkan. Tim ini biasanya terdiri dari 3 orang.

4. Tim netral adalah tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan atau sanggahan terhadap topik yang di perdebatkan.

5. Moderator adalah orang yang memimpin atau ornag yang membantu jalannya perdebatan. Tugasnya seperti membacakan tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak dan menyampaikan mosi yang di bicarakan.

6. Penulis adalah orang yang menulis kesimpulan dari suatu mosi yang di perdebatkan.

Jenis-jenis debat

1. Debat parlementer/majelis
2. Debat pemeriksaan ulangan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu
3. Debat formal , konvensional atau debat pendidikan 

Tata cara debat

1. Pertanyaan atau tantangan sebaiknya di kemukakan secara profesional, tidak menghina lawan, tidak merendahkan lawan, atau berkomentar yang menyerang pribadi.

2. Analisis kritis, sintesis,  keterampilan retorika ( berbicara dan intelenjensia ) atau tidak terbata-bata.

3. Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Harus tahu kelemahan dan kelebihan lawan yang merupakan hal penting dalam strategi kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen pihak lawan.

4. Batasan mengungkapkan argumen adalah tiga poin

5. Menggunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen atau pernyataan.

6. Mengetahui kesalahan umum didalam berpikir seperti kesalahan logis dan menggunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.

7. Menyajikan isi atau materi dengan akurat. Selalu menggunakan data dan fakta yang berhubungan dan mendukung pandangan.

8. Memastikan kesahihan semua bukti eksternal yang dihidangkan dalam argumen.

9. Kesimpulan dalam debat merupakan kesimpulan final.

Tujuan Debat

1. Melatih mental atau keberanian mengemukakan pendapat di hadapan umum.

2. Melatih mematahkan pendapat dari lawan debat.

3. Meningkatkan kemampuan dalam merespon suatu masalah.

4. Melatih untuk besikap kritis terhadap semua materi yang memantapkan pemahaman konsep  dari materi yang diperdebatkan.




Pengantar Materi Debat

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pengantar Materi Debat

Ketika remaja, kita sering melakukan berbagai aktivitas sebagai salah satu bentuk pengembangan diri Pengantar Materi Debat dan bakat. Sebagai contoh kegiatan diskusi antar teman antar kelompok, terkadang terjadi perbedaan pendapat, yang sering kali memicu terjadinya perdebatan. 

Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih. Secara formal Debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan  sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan dengan aturan-aturan yang jelas.
Contoh lain dari debat yang di selenggarakan secara formal pada saat menjelan pemilihan umum, yaitu debat antar kadidat calon presiden dan wakil presiden dsb.

Pengertian debat 
Debat merupakan suatu kegiatan mengadu argumentasi antara dua pihak atau lebih yang bersifat perorangan atau kelompok didalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Adapun pengertian debat menurut para ahli :

  • Menuru KBBI ( kamus besar bahasa indonesia ) 
    Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat mmasing-masing.
  • Menurut G. Sukandi
 Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan kemenangan.
  • Menurut Hendri Guntur Tarigan
 Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.

Demikian penjelasan singkat tentang materi pengantar debat semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kalian tentang debat.



Rabu, 25 Maret 2020

Struktur dan Kaidah Teks Negosiasi

  Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
     
        Struktur dan Kaidah Teks Negosiasi

Perhatikan contoh Teks negosiasi di bawah ini.

Joko : “ Kita belajar kelompok nanti malam di rumahku, ya.”

Budi : “ Ide bagus, tuh. Tapi, di rumahku saja. Rumah kamu jauh.”

Joko : “ Pakai motorlah. Paling enggak, setengah jam juga sampai.”

Budi : “ Motornya lagi di pakai Kakak. Udah, dirumahku saja, ya.”

Joko : “ Yaah, bagaimana, ya.”

Budi : “ Di rumah saya saja. Nanti aku sediakan makanan banyak. Kamu kan suka makan. He he he.”

Joko : “ Benar, nih ? Akan disediakan makanan?”

Budi : “Dijamin!”

Joko : Baiklah kalau begitu. Nanti malam aku akan datang kerumahmu! Tapi...”

Budi : “ Iya, makanan apa pun yang kamu inginkan akan kusediakan. Mau kerupuk, gorengan, Lalap-lapan. Air putih....”

Joko : “ Itu , mah tidak istimewa, Bud! Di rumahku juga banyak!”

Budi : “ Bercanda! Tenanglah, soal makanan, saya jamin. Oke, ya! Nanti malam kamu datang kerumahku !”

Joko : “ Siap, jangan khawatir!”

Budi : “ Sip. Sampai ketemu kalau begitu.

Berdasarkan contoh diatas dapat pula dirumuskan bahwa struktur dan kaidah negosiasi adalah sebagai berikut.


  • Negosiator 1 menyampaikan maksudnya
  • Pihak mitra bicara ( negosiator 2 ) menyanggah dengan alasan tertentu.
  • Negosiator 1 mengemukakan argumentasi untuk mempertahankan tujuan awalnya untuk disetujui negosiator 2.
  • Negosiator 2 kembali mengemukakan penolakan dengan alasan tertentu pula.
  • Terjadinya persepakatan. 
Dan adapun bagian-bagian dari contoh teks diatas terdiri dari tiga, yaitu
1. Pendahuluan
2. Bagian inti
3. Penutup

Tahap-tahap bernegosiasi

  • Penyampaian maksud oleh pihak pertama
  • Penyanggan oleh pihak kedua
  • Pihak pertama menyampaikan argumentasi, bujukan
  • Pihak kedua kembali menyatakan penolakan dengan argumentasi
  • Terjadi persepakatan: saling melibatkan tawaran.
Seperti genre teks yang lainnya teks negosiasi juga mempunyai struktur tes yang khas, seperti Orientasi atau bagian awal dari proses sebuah negosiasi. Pengajuan dan penawaran atau bagian inti dari negosiasi dan yang terakhir persetujuan atau bagian penutup dari negosiasi itu sendiri.

    Dalam kegiatan negosiasi terkandung aspek-aspek berikut.
  • Melibatkan dua orang atau lebih, baik secara perorangan atau perkelompok, ataupun perwakilan organisasi atau perusahaan.
  • Berupa kegiatan komunikasi langsung ( tatap muka ), menggunakan bahasa lisan atau tulisan ( dalam bentuk surat ).
  • Mengandung konflik, pertentangan atau perselisihan.
  • Menyelesaikannya melalui tawar-menawar ( bargain ), atau tukar-menukar ( barter ).
  • Menyangkut suatu rencana, program, suatu keinginan, atau sesuatu yang belum terjadi.
  • Berujung pada dua hal sepakat atau tidak sepakat.





Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...