Selasa, 17 Agustus 2021

Menulis Teks Pidato

Berpidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa di depan audiens atau banyak orang. Sebelum berpidato, seseorang diharapkan mempersiapkan beberapa hal berikut :

1.Menentukan tujuan pidato, apakah menginformasikan, menghibur, atau mempengaruhi ;

2.Mempersiapkan diri sebaik mungkin ;

3.Mempersiapkan teks pidato ;

4.Menentukan cara atau metode penyampaian.

Bagaimana mempersiapkan sebuah teks pidato ?

Sebuah teks pidato terdiri atas 3 bagian berikut.

1. Pembukaan ialah bagian yang berfungsi mempersiapkan pendengar, baik emosi maupun pikirannya untuk menerima isi podato.

Ada 3 hal yang perlu disampaikan dalam bagian ini.

a. Upaya menarik perhatian audiens

Contoh : " Coba anda bayangkan sebentar, apabila setiap pohon di alam ini ditebang untuk membangun rumah atau menjadi bahan baku kertas. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, kita semua akan mati karena kelebihan karbon dioksida atau komplikasi ozon. Bukankah Anda tahu bahwa pohon menyaring udara yang kita hirup dan...?"

b. Membangun Kebutuhan untuk Mengetahui

Contoh : " Perlindungan terhadap hutan tropis di Amazon kedengarannya bermil-mil jauhnya. Namun, pandanganlah hutan tropis di sekitar Anda ! Anda tentu beranggapan bahwa anak-anak dan cucu-cucu kita akan mati jika Anda dan saya tidak melakukan sesuatu hari ini."

c. Mengembangkan Tesis

Contoh : " Topik utama pidato saya adalah jika kita terus-menerus ceroboh memamfaatkan dan memproduksi hutan, kita menggiring diri kita dan anak cucu kita kepada bahaya besar dalam waktu dekat." ( Stephan D.Gladys, 1992:40-41).

2. Isi ialah bagian yang merupakan gagasan-gagasan pokok yang ingin disampaikan pembicara.

Contoh : 

a. Masalah-masalah hangat yang sedang berkembang tentang hutan tropis

b. Bahaya yang akan terjadi 25 tahun mendatang

c. Tindakan yang ditempuh untuk mencegah bencana ini

3. Penutup ialah bagian yang berisi kesimpulan, penegasan kembali tujuan pidato, atau untuk membangkitkan semangat audiens guna melakukan sesuatu seperti yang diharapkan pembicara.

Contoh : " Pilihannya terletak pada kita sendiri. Kita harus melakukan sesuatu sekarang atau membiarkannya begitu saja hingga anak cucu kita nanti akan sulit bertahan hidup."

Langkah - langkah Menyusun Teks Hasil Observasi

Langkah - langkah menyusun teks hasil observasi

1. Menentukan Objek Pengamatan

Teks hasil observasi adalah teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan. Oleh karena itu, langkah pertama untuk menyusun teks hasil observasi adalah menentukan objek pengamatan. Objek pengamatan dapat di pilih dari lingkungan sekitar kalian. Objek tersebut dapat berupa hewan, tumbuhan, benda, peristiwa, dan sebagainya.


2. Mengumpulkan Data tentang Objek Pengamatan

Setelah menemukan objek, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Teknik mengumpulkan data dapat melalui pengamatan langsung atau melalui teknik wawancara.


3. Menyusun Definisi dan Klasifikasi

Definisi dan klasifikasi merupakan salah satu bagian dari struktur teks hasil observasi. Oleh karena itu, setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah merumuskan kalimat definisi dan klasifikasi. 


4. Menyusun Deskripsi Bagian yang Diklasifikasikan

Setelah data - data diklasifikasikan, tahap selanjutnya adalah menyusun deskripsi tiap - tiap bagian tersebut.


5. Menyusun Teks

Tahap selanjutnya adalah menyusun data - data yang berupa definisi, klasifikasi, dan deskripsi tersebut berdasarkan struktur teks hasil observasi. Dalam tahap menyusun teks ini, juga perlu memperhatikan kaidah bahasa indonesia baku disesuaikan dengan kaidah kebahasaan teks hasil observasi.


6. Menentukan Judul

Setelah teks tersusun, tahap terakhir adalah menentukan judul teks. Judul teks harus menarik dan menggugah minat pembaca. Selain itu, judul juga harus mencerminkan isi teks.

Sabtu, 13 Maret 2021

Memahami Unsur Suprasegmental dalam Komunikasi Lisan dan Tulisan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionaldigunakan untuk berkomunikasi , baik secara lisan maupun te rtulis. Agar komunikasi bisa diterima secara baik oleh lawan bicar, kita perlu memperhatikan unsur-usur segmental dan suprasegmental.

Unsur suprasegmental adalah unsur yang berkaitan dengan ujaran atau bunyi ( fonem ). Termasuk dalam unsur suprasegmental adalah sebagai berikut.

  1. Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Pengucapan  lafal harus jelas.Misalnya, pengucapakan kata emansipasi  dan  enem.
  2. Tekanan berkaitan dengan keras lembutnya pengucapan kata dalam kalimat. Kata yang dianggap penting diberi tekanan yang keras, sedangkan kata yang dianggap kurang penting diberi tekanan lembut. Contoh : Profesor Budiman ini selain mengajar di Universitas Sebelas Maret juga aktif menulis buku. ( bukan profesor lain). Profesor Budiman ini selain mengajar di Unuversitas Sebelas Maret juga Aktif Menulis Buku. (bukan aktif yang lain )
Dalam bahasa indonesia, pada umumnya tekanan berada pada suku kata terakhir dari kata dasar. Contoh : Pahlawan / Pemuda

Tekanan dalam kalimat dibedakan atas 
  • Tekanan tinggi atau nada , Tekanan nada digunakan untuk membedakan arti  Contoh : Eina makan ? (  Menyatakan rasa ingin tahu ). Eina makan. ( diucapkan dengan nada rendah, dapat menyatakan keheranan ). Eina makan! ( diucapkan dengan nada tinggi, dapat menyatakan perintah ) 
  • Tekanan tempo atau waktu. Tekanan tempo berupa lambat atau cepatnya pengucapan sesuatu. Tekanan biasanya digunakan untuk berpidato atau berkomunikasi dengan melambatkan kata atau bagian yang dianggap penting. contoh : Sumpah Pemuda Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu  bangsa indonesia , Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertanah air satu tanah air indonesia ,  Kami Putra dan Putri Indonesia berbahasa persatuan bahasa indonesia.
  • Tekanan dinamik atau keras lembut, Tekanan ini berupa keras lembutnya suara dalam mengucapkan kata-kata sebagai kesatuan dalam kalimat. Tekanan ini digunakan pada kata-kata yang dianggap penting, beberapa hal yang berturut-turut ( rincian), dua hal yang bertentangan. Contoh : Semua siswa harus menaati tata terrtib. ( bagian yang dianggap penting, diucapkan dengan keras . Perlengkapan yang harus dibawa adalah tenda,jaket,sepatu olahraga. ( rincian, merupakan bagian yang dianggap penting  sehingga diucapkan keras ). Ibunya penyabar , tetapi anaknya pemarah.  ( dua hal yang bertentangan diucapkan dengan keras )
  • Intonasi sering disebut dengan lagu kalimat. Lagu kalimat membuat kalimat tidak monoton. Perbedaan intonasi dapat dilihat pada kalimat perintah, kalimat tanya maupun kalimat berita . 
  • Jeda adalah perhentian sebentar dalam ujaran. Jeda menentukan makna suatu kalimat. Selain itujeda juga digunakan untuk mengantar nafas pemicaraan. Dengan jeda  yang tepat, kalimat yang panjang yang kita sampaikan dapat diterima secara jelas. Sehingga informasi menjadi efektif. Contoh : Sebelum kita mulai diskusi ini/saya akan memperkenalkan narasumber kita/Profesor Budiman yang akan menjelaskan tentang Dampak Merokok bagi Kesehatan.



Kamis, 04 Maret 2021

Contoh Kalimat dalam tahap negosiasi yang berbeda

Dalam negosiasi tatap muka, Anda bisa melihat dan mendengar lawan negosiasi secara langsung. Anda bisa mendengarkan bahasa dan nada suara mereka ketika berkomunikasi. Anda juga dapat mengamati bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal dan menangkap nuansa perkataan mereka. Pada saat yang sama, negosiasi seperti juga memudahkan menyampaikan pesan dengan jelas. 
Dalam komunikasi tatap muka, lebih dari 50% pesan kita tersampaikan melalui bahasa tubuh, gaya berpakaian, dan penampilan. Sisanya, sekitar 40% melalui nada suara dan hanya 10% melalui kata-kata.

Jika ingin sukses dalam mengomunikasikan proposal, ketiga area tersebut harus dipertimbangkan. Dengan demikian, kita bisa memastikan tidak ada kesalahpahaman yang akan membuat lawan negosiasi kita bingung atau jengkel.

Berikut beberapa kalimat yang bisa digunakan dalam tahap negosiasi yang berbeda. Kalimat-kalimat tersebut akan mendorong lawan negosiasi menanggapi dengan baik apa yang Anda tanyakan atau nyatakan.

  • Membuka negosiasi  
           " Saya senang bisa mendapatkan kesempatan untuk..."
           " Terima kasih karena telah mempertimbangkan saya menjadi..."
           " Mari, kita membicarakan hal ini bersama-sama..."
  • Mendapatkan informasi  
            " Bisakah Anda menceritakan lebih banyak mengenai..."
            " Saya ingin memahami pertimbangan Anda mengenai..."
            " Jadi, jika pemahaman saya tidak salah, Anda ingin..."
  • Mencari kesamaan
          " Tampaknya kita berdua sudah sepakat mengenai.."
  • Menolak
          " Saya rasa tidak setuju. Saya bisa mencoba melakukan..."
  • Mendapatkan waktu untuk berpikir  
           " Saya perlu memikirkan proposal tersebut lebih lanjut. Bisakah kita bertemu lagi pada..."
  • Melakukan konsesi
            " Saya senang Anda telah mempertimbangkan kembali hal ini. Sekarang kita bisa..."
            " Bagaimana jika kita..."
  • Meminta konsesi dari lawan negosiasi
            " Bagaimana jika Anda...?"
            " Saya rasa cukup adil jika..."
  • Mencapai kesepakatan
           " Jadi, kita telah sepakat mengenai hal-hal berikut..."
           " Saya senang kita telah menyelesaikan hal ini..."

Demikianlah penjelasan singkat tentang kalimat-kalimat yang bisa di gunakan dalam melakukan sebuah negosiasi yang berbeda.








Selasa, 23 Februari 2021

Evaluating Observation Reports in the Form of Papers

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa teks yang berupa laporan obeservasi dapat disajikan dalam beragam bentuk. salah satunya berupa artikel atau tulisan populer. Akan tetapi, apabila disajikan di dalam forum diskusi yang bersifat formal, laporan tersebut lebih tepat disajikan dalam bentuk makalah.

Secara umum, makalah dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan penyelesaian yang didasarkan pada observasi lapangan. Makalah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya,. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran, yang penyusunannya bisa berupa hasil kajian terhadap buku, permasalahan  dalam suatu pelajaran, ataupun hasil observasi lapangan.

Dengan demikian, sebelum makalah disajikan oleh seseorang pembicara, ia perlu mengawalinya dengan sejumlah kegiatan. Salah satu di antaranya adalah observasi lapangan. Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penentuan objek observasi adalah sebagai berikut.

  • Menarik para peserta suatu Objek observasi akan menarik peserta apabila 
    • Bermanfaat, baik itu para peserta itu sendiri maupun bagi masyarakat,
    • Mengandung banyak perdebatan 
    • Aktual, sedang hangat dibicarakan masyarakat                                                
  • Sesuai atau relevan  dengan kapasitas pengeetahuan para peserta Objek observasi memang harus menarik. Namun, tentu harus tetap dipahami para peserta. Jika tidak, objek observasi itu bukannya dibahas dengan baik, melainkan akan menjadi bahan perdebatan yang malah  menyesatkan.
  • Memiliki kejelasan, kejelasan suatu objek observasi dapat dilihat dari gagasan sentralnya maupun ruang lingkupnya. Objek observasi yang terlalu kompleks dan terlalu luas dapat menyebabkan arena diskusi menjadi tidak berujung pangkal, mengambang, dan bertele-tele.
  • Sesuai dengan waktu dan situasi, Objek observasi untuk diskusi akan lain dengan objek observasi dalam perbincangan biasa. Apalagi dalam situasi formal, jalannya diskusi dibatasi oleh waktu. Oleh karena itu, untuk memperoleh penyelesaian masalah yang baik dan tidak diganggu oleh ketergesa-gesaan, hendaknya objek observasi yang akan didiskusikan disesuaikan dengan situasi dan waktu yang tersedia. 

Langkah-langkah dalam proses penyelasain ( untuk objek observasi ketidaknyamanan dalam belajar ) adalah sebagai berikut.
  • Membicarakan penyebab timbulnya masalah
  • Menentukan tujuan-tujuan diskusi
  • Mempersentasekan kemungkinan-kemungkinan penyelesaiannya
  • Merumuskan simpulan sebagai penyelesaian yang terbaik.
Berprentasi dalam forum diskusi berarti menyampaikan sejumlah gagasan ataupun pendapat daam bentuk makalah kepada sejumlah orang. Gagasan- gagasan pokok yang terdapat di dalam makalah itu di jelaskan kembali secara lisan yang biasa disertai pula dengan tayangan media.

Penggunaan media di dalam  presentasi sangat penting guna membantu memperjelas paparan. Jenis media yang dapat kita gunakan dalam berpresentasi adalah sebagai berikut.
  • Papan tulis atau kertas karton, berguna untuk memperjelas uraian, bagan, hitungan-hitungan, ataupun contoh-contoh yang sulit dijelaskan secara lisan.
  • gambar atau tayangan ( proyektor LCD ), berguna untuk memperjelas suatu peristiwa ataupun rangkaian kegiatan.
  • benda tiruan, seperti boneka atau maket, berguna untuk memperjelas sosok dari suatu benda yang bentuk aslinya tidak memungkinkan dibawa ke dalam ruangan.
Demikian pula dengan makalah, isinya tidak memungkinkan untuk jelas semua. Kita perlu bantuan media, yakni berupa tayangan yang berupa  garis besar ataupun pokok-pokok isi makalah itu. Hal-hal yang dapat kita tayangan adalah sebagai berikut:
  • Sistematika umum makalah,  yang terdiri atas pendahuluan, pembahasan, simpulan/penutup.
  • Kata-kata kunci dari isi makalah, yang bisa di sajikan dalam bentuk kalimat-kalimat ringkas atau bagan
  • isi  penting makalah, misalnya yang berupa fakta-fakta yang dapat kita sajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau bagan. 

                    


Kamis, 18 Februari 2021

Negotiation Strategy

Ada lima strategi umum untuk memperoleh keuntungan maksimal dari perundingan-perundingan yang kita lakukan, yakni sebagai berikut.

 

Membuat agenda, cara ini dilakukan dengan memberikan waktu atau kesempatan kepada mitra bicara untuk mempertimbangkan tawaran-tawaran yang di berikannya.

contoh : Hasan memberikan kesempatan berpikir beberapa waktu lamanya kepada Adam untuk  memikirkan  tawaran kerja kelompok itu. Nanti setelah jam istirahat, tawaran itu akan ditanyakan  lagi.

Memberikan jaminan-jaminan, cara dilakukan dengan memberikan kemudahan, fasilitas, dan  sejenisnya kepada mitra bicara agar ia mau menerima tawaran-tawarannya.

contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan memberikan pelayanan atau jaminan makanan pada adam

Mengancam, cara ini dilakukan dengan menyampaikan hal-hal yang bisa merugkan pihak mitra.

Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok dirumahnya,  Hasan menakut-nakuti temannya itu  dengan mengatakan bahwa ia tidak membantu mengerjakan tugas-tugas sekolahnya dalam berbagai kesempatan.

Memanipulasi, cara ini dilakukan dengan cara menyam[aikan informasi-informasi yang bisa menekan atau menimbulkan belas kasihan pada mitra bicara. perlu di ingat bahwa cara ini hanya dilakukan dalam konteks negosiasi. Pada konteks dialog yang lain nya, manipulasi adalah tindakan yang sangat tidak terpuji. Namun, dalam negosiasi, hal ini terkadang pwerlu di lakukan.

Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan memberi tahu bahwa di rumahnya itu tidak ada orang sehingga ia butuh teman agar tak sendirian.

Melibatkan pihak lain, cara ini dilakukan dengan meminta pihak lain guna menekan, membujuk, atau memengaruhi  mitra bicara.

Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan meminta teman-temannya yang lain untuk bisa membujuk Hasan dengan berbagai alasan sehingga ia bisa terpengaruh. 

Baca juga : 9 cara melakukan negosiasi

Di samping  strategi umum, terdapat strategi khusus yang  harus diperhatikan  ketika bernegosiasi. Hal itu terkait dengan kondisi mitra bicara. berikut contoh mitra bicara yang memerlukan strategi khusus

  • Mitra yang tertutupSeorang mitra bicara sering kali tidak mau terbuka dalam mengemukakan responnya. untuk itu, kita perlu  menghadapinya dengan sikap antusias dan penuh perhatian. Kata - kata pemancing perlu juga disertakan di dalam mengalrkan pembicaraan, seperti kata-kata lalu, kemudian sesudah itu, oh ya, dan lantas.  Ketertutupan seorang mitra juga banyak disebabkan oleh sikap curiga dan tidak percaya. Oleh karena itu, Perkenalkan identitas diri dan tujuan pembicaraan itu secara terbuka. Carilah titik-titik persamaan yang bisa menyatukan rasa antarakita dan mitra.  Persamaan itu misalnya latar bealakang sekolah, asal usul keluarga, tempat tinggal, dan hobi. Cara demikian bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dan terbuka dengan mitra.
  • Pembicaraan yang menyimpang  Selama proses negosiasi, besar kemungkinan respons mitra tidak sesuai dengan yang diharapkan. Respons melebar jauh dari yang diharapkan. Kita tentu tidak boleh terbawa oeh kondisi demikian. Tujuan awal negosiasi harus tetap menjadi patokan. Kata-kata pengaruh perlu di lontarkan untuk menghadapikondisi yang tidak menguntungkan itu. Kata-kata yang dimaksud, misalnya sebagai berikut. Maksud saya, seperti yang Bapak katakan dari awal, bisa dijelaskan lebih lanjut tentang, saya belum paham tentang, kita kembali pada permasalahan sebelumnya bahwa.
  • Menciptakan suasana nyaman, Jalannya negosiasi sering terganggu oleh suasana yag tidak nyaman. Mitra merasa terancam oleh sikap kita yang domina. Mitra sebaiknya tidak merasa ditempatkan sebagai seorang terdakwa atau pihak terpojokkan. Pada akhirnya, ia akan menutup diri dan bahkan cenderung mengambil sikap bermusuhan. Apabila hal seperti itu yang terjadi, proses negosiasi tidak berjalan dengan kondisi menguntungkan. Oleh karena itu, ciptakanlah suasana yang menyenangkan. Pahamilah suasana hati mitra ketika itu. Tawaran, ajakan, dan sejenisnya harus disampaikan dengan ramah dan penuh simpati.
  • Waktu yang terbatas, Terbatasnya waktu sering kali menjadi kendala ketuntasan bernegosasi. Tujuan-tujuan yang kita harapkan pada akhirnya menggantungkan dan tidak tuntas. Untuk itulah diperlukan waktu tambahan untuk melakukan tindak lanjut dan mecapai ketuntasan bernegosiasi. Kendala waktu bisa dijadiakn alasan sekaligus sebagai suatu penghargaan kepada mitra akan ketertariakn kitakepadakeberadaan dirinya. Berikutnya ajukanlah permintaan akan kesediaannya untuk melanjutkan kegiatan tersebut pada waktu lain. Lakukan perjanjian untuk tempat da waktu negosiasi berikutnya. Mitra akan bersedia melakukannya apabila ia mendapat kesan menyenangkan selama proses bernegosiasi awal-awal. Itulah pentingnya penciptaan suasana akrab dan nyaman dalam bernegosiasi. Apabila kita memiliki kesempatan bernegosiasi untuk keperluan yang lain, kita tidak akan kesuitan untuk bekerja sama sekali.




Minggu, 14 Februari 2021

School Library and Reading Corner

Perpustakaan adalah gedung atau ruang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Koleksi buku,majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan didiskusikan.

Perpustakaan seharusnya dapat menjadi denyut jantung sekolah yang menggerakan seluruh interaksi edukatif di sekolah. Dalam meningkatan kompetensinya, guru harus sering keluar masuk perpustakaan sekolah unuk mencari sumber belajar yang di perlukan. Bahkan di dalam perpustakaan sekolah seharusnya ada sumber belajar yang dapat di peroleh dari internet yang dapat di akses melalui PC ( perangkat computer ) yang ada di perpustakaan atau di ruang laboratorium komputer. Kalau ruang laboratorium komputer menjadi tempat belajar komputer, maka komputer dalam perpustakaan fungsinya sama dengan perpustakaan, yakni sumber ilmu pengetahuan. Buku adalah sumber ilmu pengetahuan, maka membaca dan surfing dunia maya adalah kuncinya.

Perpustakaan sekolah memang tidaklah harus besar seperti gedung perpustakaan universitas yang terkenal dan tidak pula sebesar perpustakaan nasional. Tetapi, tanpa ada perpustakaan sekolah, maka dapat di bayangkan sekolah hanya akan menjadi tempat anak-anak bermain-main di halaman sekolah,lari kejar-kejaran, dan setelah bel berbunyi mereka berlari-lari masuk kelas selagi keringat mereka belum kering. Kemudian, guru pun mulai melakukan'' talk and chalk''  alias kegiatan ''tutur dan kapur'' atau ceramah, mencatat materi pelajaran yang dipandang  penting di papan tulis, dan anak-anak pun menulisnya dalam buku pelajarannya. That is the profile of  most schools in Indonesia. 

Sewaktu istirahat, ruang kelas menjadi tempat bermain bagi kebanyakan siswa. Penyekat ruang kelas dari tripleks yang dibuat oleh Komite sekolah tampak dalam keadaan lepas-lepas, karena ulah anak-anak yang memang memerlukan olah tubuh lebih banyak dan sayangnya itu dilakukan di dalam kelas. Halaman dan lapangan olahraga yang berdebu dan panas di musim kemarau menyebabkan mereka lebih suka bersendau gurau di dalam kelas, sambil menunggu bel berbunyi tanda masuk kelas kembali. Sementara untuk memanfaatkan waktu luangnya, ruang perpustakaan hanyalah tempat rak yang kosong, tempat onggokan modul yang telah kadaluwarsa. Dalam kondisi seperti ini, apalagi berpikir untuk membangun  ruang perpustakaan, ruang kelas pun kondisnya telah rusak berat, dan lahan untuk membangun ruang kelas pun sudah tidak ada lagi.

 Library Functions

Semua koleksi perpustakaan sekolah merupakan perekam budaya, perekam IPTEK dan IMTAK. Melalui bahan koleksinya, perpustakaan sekolah melaksanakan fungsi edukasi, yakni untuk menambah pengetahuan ( knowledges ), membentuk sikap mental ( antitude ), dan meningkatkan keterampilan ( skills ) bagi para pembacanya. 

Setidaknya perustakaan sekolah mempunyai empat fungsi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya ( Suryana. R, 1999:5-6, sebagai berikut:

Fungsi edukatif. Dengan segalah keterbatasannya, otak kita tidak mungkin mampu dapat merekam semua informasi. Bahkan koleksi perpustakan dapat merekamnya secara cermat. Buku sebagai bahan  koleksi  utama perpustakaan, memiliki kelebihan dengan  karakteristik yang lebih efektif dan unggul dibandingkan media informasiseperti televisi, komputer, radio, dan media lainnya. Oleh karena itu, perpustakan sekolah  menjadi sumber referensi. 

Fungsi informatif. Yang dimaksud fungsi informatif ialah dapat menyediakan sumber belajar yang informatif, beraneka ragam, mutahir, dan diatur dengan sistem tertentu, agar para petugas dan pencari data dan informasi dapat dengan mudah menemukan bahan tersebut.

Fungsi administrstif. Dalam fungsi ini, perpustakaan melakukan pencatatan dan penyelengaraan administrasi dalam proses sirkulasi atau peminjaman  bahan pustaka. Ada dua sistem penyelengaraan admistrasi perpustakaan. yaitu sistem close access dan sistem open access.

Fungsi rekreatif. Rekreasi disini lebih kepada pengertian ' menggunakan waku senggang ' atau memanfaakan waktu dengan membaca atau sekedar menbuka-buka bahan koleksi perpusakaan. 

Keberadaan dan berbagai kegiatan perpustakaan sekolah dan pojok baca ( reading corner ) seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya para guru yang ingin menambah wawasan pengetahuannya, tetapi lebih dari itu untuk mengubah budaya  mendengar dengan budaya membaca. 

Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...