- Membuka negosiasi
- Mendapatkan informasi
- Mencari kesamaan
- Menolak
- Mendapatkan waktu untuk berpikir
- Melakukan konsesi
- Meminta konsesi dari lawan negosiasi
- Mencapai kesepakatan
Orang bijak mengatakan, bacaan adalah jendela ilmu pengetahuan. Artinya, kalau kita ingin mengetahui banyak hal dan bahkan menjadi penguasa dunia, gemar membaca adalah kuncinya
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa teks yang berupa laporan obeservasi dapat disajikan dalam beragam bentuk. salah satunya berupa artikel atau tulisan populer. Akan tetapi, apabila disajikan di dalam forum diskusi yang bersifat formal, laporan tersebut lebih tepat disajikan dalam bentuk makalah.
Secara umum, makalah dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan penyelesaian yang didasarkan pada observasi lapangan. Makalah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya,. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran, yang penyusunannya bisa berupa hasil kajian terhadap buku, permasalahan dalam suatu pelajaran, ataupun hasil observasi lapangan.
Dengan demikian, sebelum makalah disajikan oleh seseorang pembicara, ia perlu mengawalinya dengan sejumlah kegiatan. Salah satu di antaranya adalah observasi lapangan. Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penentuan objek observasi adalah sebagai berikut.
Ada lima strategi umum untuk memperoleh keuntungan maksimal dari perundingan-perundingan yang kita lakukan, yakni sebagai berikut.
contoh : Hasan memberikan kesempatan berpikir beberapa waktu lamanya kepada Adam untuk memikirkan tawaran kerja kelompok itu. Nanti setelah jam istirahat, tawaran itu akan ditanyakan lagi.
Memberikan jaminan-jaminan, cara dilakukan dengan memberikan kemudahan, fasilitas, dan sejenisnya kepada mitra bicara agar ia mau menerima tawaran-tawarannya.
contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan memberikan pelayanan atau jaminan makanan pada adam
Mengancam, cara ini dilakukan dengan menyampaikan hal-hal yang bisa merugkan pihak mitra.
Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok dirumahnya, Hasan menakut-nakuti temannya itu dengan mengatakan bahwa ia tidak membantu mengerjakan tugas-tugas sekolahnya dalam berbagai kesempatan.
Memanipulasi, cara ini dilakukan dengan cara menyam[aikan informasi-informasi yang bisa menekan atau menimbulkan belas kasihan pada mitra bicara. perlu di ingat bahwa cara ini hanya dilakukan dalam konteks negosiasi. Pada konteks dialog yang lain nya, manipulasi adalah tindakan yang sangat tidak terpuji. Namun, dalam negosiasi, hal ini terkadang pwerlu di lakukan.
Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan memberi tahu bahwa di rumahnya itu tidak ada orang sehingga ia butuh teman agar tak sendirian.
Melibatkan pihak lain, cara ini dilakukan dengan meminta pihak lain guna menekan, membujuk, atau memengaruhi mitra bicara.
Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan meminta teman-temannya yang lain untuk bisa membujuk Hasan dengan berbagai alasan sehingga ia bisa terpengaruh.
Baca juga : 9 cara melakukan negosiasi
Di samping strategi umum, terdapat strategi khusus yang harus diperhatikan ketika bernegosiasi. Hal itu terkait dengan kondisi mitra bicara. berikut contoh mitra bicara yang memerlukan strategi khusus
Perpustakaan adalah gedung atau ruang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Koleksi buku,majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan didiskusikan.
Perpustakaan seharusnya dapat menjadi denyut jantung sekolah yang menggerakan seluruh interaksi edukatif di sekolah. Dalam meningkatan kompetensinya, guru harus sering keluar masuk perpustakaan sekolah unuk mencari sumber belajar yang di perlukan. Bahkan di dalam perpustakaan sekolah seharusnya ada sumber belajar yang dapat di peroleh dari internet yang dapat di akses melalui PC ( perangkat computer ) yang ada di perpustakaan atau di ruang laboratorium komputer. Kalau ruang laboratorium komputer menjadi tempat belajar komputer, maka komputer dalam perpustakaan fungsinya sama dengan perpustakaan, yakni sumber ilmu pengetahuan. Buku adalah sumber ilmu pengetahuan, maka membaca dan surfing dunia maya adalah kuncinya.
Perpustakaan sekolah memang tidaklah harus besar seperti gedung perpustakaan universitas yang terkenal dan tidak pula sebesar perpustakaan nasional. Tetapi, tanpa ada perpustakaan sekolah, maka dapat di bayangkan sekolah hanya akan menjadi tempat anak-anak bermain-main di halaman sekolah,lari kejar-kejaran, dan setelah bel berbunyi mereka berlari-lari masuk kelas selagi keringat mereka belum kering. Kemudian, guru pun mulai melakukan'' talk and chalk'' alias kegiatan ''tutur dan kapur'' atau ceramah, mencatat materi pelajaran yang dipandang penting di papan tulis, dan anak-anak pun menulisnya dalam buku pelajarannya. That is the profile of most schools in Indonesia.
Sewaktu istirahat, ruang kelas menjadi tempat bermain bagi kebanyakan siswa. Penyekat ruang kelas dari tripleks yang dibuat oleh Komite sekolah tampak dalam keadaan lepas-lepas, karena ulah anak-anak yang memang memerlukan olah tubuh lebih banyak dan sayangnya itu dilakukan di dalam kelas. Halaman dan lapangan olahraga yang berdebu dan panas di musim kemarau menyebabkan mereka lebih suka bersendau gurau di dalam kelas, sambil menunggu bel berbunyi tanda masuk kelas kembali. Sementara untuk memanfaatkan waktu luangnya, ruang perpustakaan hanyalah tempat rak yang kosong, tempat onggokan modul yang telah kadaluwarsa. Dalam kondisi seperti ini, apalagi berpikir untuk membangun ruang perpustakaan, ruang kelas pun kondisnya telah rusak berat, dan lahan untuk membangun ruang kelas pun sudah tidak ada lagi.
Library Functions
Semua koleksi perpustakaan sekolah merupakan perekam budaya, perekam IPTEK dan IMTAK. Melalui bahan koleksinya, perpustakaan sekolah melaksanakan fungsi edukasi, yakni untuk menambah pengetahuan ( knowledges ), membentuk sikap mental ( antitude ), dan meningkatkan keterampilan ( skills ) bagi para pembacanya.
Setidaknya perustakaan sekolah mempunyai empat fungsi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya ( Suryana. R, 1999:5-6, sebagai berikut:
Fungsi edukatif. Dengan segalah keterbatasannya, otak kita tidak mungkin mampu dapat merekam semua informasi. Bahkan koleksi perpustakan dapat merekamnya secara cermat. Buku sebagai bahan koleksi utama perpustakaan, memiliki kelebihan dengan karakteristik yang lebih efektif dan unggul dibandingkan media informasiseperti televisi, komputer, radio, dan media lainnya. Oleh karena itu, perpustakan sekolah menjadi sumber referensi.
Fungsi informatif. Yang dimaksud fungsi informatif ialah dapat menyediakan sumber belajar yang informatif, beraneka ragam, mutahir, dan diatur dengan sistem tertentu, agar para petugas dan pencari data dan informasi dapat dengan mudah menemukan bahan tersebut.
Fungsi administrstif. Dalam fungsi ini, perpustakaan melakukan pencatatan dan penyelengaraan administrasi dalam proses sirkulasi atau peminjaman bahan pustaka. Ada dua sistem penyelengaraan admistrasi perpustakaan. yaitu sistem close access dan sistem open access.
Fungsi rekreatif. Rekreasi disini lebih kepada pengertian ' menggunakan waku senggang ' atau memanfaakan waktu dengan membaca atau sekedar menbuka-buka bahan koleksi perpusakaan.
Keberadaan dan berbagai kegiatan perpustakaan sekolah dan pojok baca ( reading corner ) seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya para guru yang ingin menambah wawasan pengetahuannya, tetapi lebih dari itu untuk mengubah budaya mendengar dengan budaya membaca.
Kamis pagi usai pelajaran olah raga, Bu Mia, guru Kimia masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasnya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebanya, mereka baru saja meginkutilomba ujian lari Run Fast mengelilingi stadion.Sebenarnya hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang napasnya masih memburu dan keringatya bercucuran, mengajukan usul pada Dani.
''Dan...minta Bu Mia menunda ulangan dong.Capek nih,'' kata Ali.
''Waduuuh aku tidak berani,'' jawab Dani. Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas,'' sambung Dani.
''Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,'' kata Lia.
''Beres. Kamu kan ketua kelas.''
Dengan santun, Lia menghadap Bu Mia yang wajahnya tampak kaku melihat siswa-siswinya belum juga siap mengikuti pelajaran.
''Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?'' tanya Lia sambil duduk.
''Iya. Ada apa?''
''Bengini, Bu,saya mewakili teman-teman, Lia minta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju.''
''Biasanya kan tidak terlambat seperti ini? tanya Bu Mia.''Iya, Bu. Sekali lagi maafkan,kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi Baru saja ujian Run Fast mengelilingi stadion 2 kali.''
''Oh...kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?'' suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.
''Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,'' jawab Lia tetap dengan sopan.
''Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.''
''Yah sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja.''jawab Bu Mia mengagetkan Lia dan teman-temannya.
''Makasih Bu,'' kata Lia.
''Eit...tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan menggangu kelas lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.''
''Iya, Bu. Makasih.''Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.
Pada dasarnya, negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak lain. Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain. Negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa/perselisihan pendapat.
Baca juga :Tips melakukan negosiasi yang baik
Merumuskan Ciri Negosiasi
Untuk mengetahui apakah sebuah teks termasuk ke dalam negosiasi atau bukan, kamu harus mengetahui batasan teks negosiasi. Perhatikan dialog berikut antara penjual dan pembeli dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang di sediakan di akhir teks.
Teks
Pembeli : " Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?"
Penjual : " Tiga puluh ribu, Bu, Murah."
Pembeli : " Boleh kurang kan, bang?"
Penjual : " Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."
Pembeli : "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?"
Penjual : " Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."
Pembeli : "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?"
Penjual : "Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi."
Pembeli : " Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk."
Penjual : " Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan."
Pembeli : "Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak."
Akhirnya, penjual mempersilahkan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang di belinya.
Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks.
1. Siapa pelaku dalam dialog tersebut.?
2. Bagaimana cara pembeli menawar harga mangga tersebut?
3. Bagaimana tanggapan penjualnya.?
4. Apakah pada akhir dialog terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli?
5. Bagaimana kesepakatan antara penjual dan pembeli?
Baca juga:Struktur dan kaidah teks negosiasi
Sumber: buku bahasa indonesia kelas x
Baca juga:Langkah-langkah membuat laporan membaca
Kalimat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pada penjelasan kali ini, akan dibahas pembagian kalimat berdasarkan tujuan,maksud,atau fungsinya.
Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...