Kamis, 18 Februari 2021

Negotiation Strategy

Ada lima strategi umum untuk memperoleh keuntungan maksimal dari perundingan-perundingan yang kita lakukan, yakni sebagai berikut.

 

Membuat agenda, cara ini dilakukan dengan memberikan waktu atau kesempatan kepada mitra bicara untuk mempertimbangkan tawaran-tawaran yang di berikannya.

contoh : Hasan memberikan kesempatan berpikir beberapa waktu lamanya kepada Adam untuk  memikirkan  tawaran kerja kelompok itu. Nanti setelah jam istirahat, tawaran itu akan ditanyakan  lagi.

Memberikan jaminan-jaminan, cara dilakukan dengan memberikan kemudahan, fasilitas, dan  sejenisnya kepada mitra bicara agar ia mau menerima tawaran-tawarannya.

contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan memberikan pelayanan atau jaminan makanan pada adam

Mengancam, cara ini dilakukan dengan menyampaikan hal-hal yang bisa merugkan pihak mitra.

Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok dirumahnya,  Hasan menakut-nakuti temannya itu  dengan mengatakan bahwa ia tidak membantu mengerjakan tugas-tugas sekolahnya dalam berbagai kesempatan.

Memanipulasi, cara ini dilakukan dengan cara menyam[aikan informasi-informasi yang bisa menekan atau menimbulkan belas kasihan pada mitra bicara. perlu di ingat bahwa cara ini hanya dilakukan dalam konteks negosiasi. Pada konteks dialog yang lain nya, manipulasi adalah tindakan yang sangat tidak terpuji. Namun, dalam negosiasi, hal ini terkadang pwerlu di lakukan.

Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan memberi tahu bahwa di rumahnya itu tidak ada orang sehingga ia butuh teman agar tak sendirian.

Melibatkan pihak lain, cara ini dilakukan dengan meminta pihak lain guna menekan, membujuk, atau memengaruhi  mitra bicara.

Contoh : Agar Adam mau kerja kelompok di rumahnya, Hasan meminta teman-temannya yang lain untuk bisa membujuk Hasan dengan berbagai alasan sehingga ia bisa terpengaruh. 

Baca juga : 9 cara melakukan negosiasi

Di samping  strategi umum, terdapat strategi khusus yang  harus diperhatikan  ketika bernegosiasi. Hal itu terkait dengan kondisi mitra bicara. berikut contoh mitra bicara yang memerlukan strategi khusus

  • Mitra yang tertutupSeorang mitra bicara sering kali tidak mau terbuka dalam mengemukakan responnya. untuk itu, kita perlu  menghadapinya dengan sikap antusias dan penuh perhatian. Kata - kata pemancing perlu juga disertakan di dalam mengalrkan pembicaraan, seperti kata-kata lalu, kemudian sesudah itu, oh ya, dan lantas.  Ketertutupan seorang mitra juga banyak disebabkan oleh sikap curiga dan tidak percaya. Oleh karena itu, Perkenalkan identitas diri dan tujuan pembicaraan itu secara terbuka. Carilah titik-titik persamaan yang bisa menyatukan rasa antarakita dan mitra.  Persamaan itu misalnya latar bealakang sekolah, asal usul keluarga, tempat tinggal, dan hobi. Cara demikian bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dan terbuka dengan mitra.
  • Pembicaraan yang menyimpang  Selama proses negosiasi, besar kemungkinan respons mitra tidak sesuai dengan yang diharapkan. Respons melebar jauh dari yang diharapkan. Kita tentu tidak boleh terbawa oeh kondisi demikian. Tujuan awal negosiasi harus tetap menjadi patokan. Kata-kata pengaruh perlu di lontarkan untuk menghadapikondisi yang tidak menguntungkan itu. Kata-kata yang dimaksud, misalnya sebagai berikut. Maksud saya, seperti yang Bapak katakan dari awal, bisa dijelaskan lebih lanjut tentang, saya belum paham tentang, kita kembali pada permasalahan sebelumnya bahwa.
  • Menciptakan suasana nyaman, Jalannya negosiasi sering terganggu oleh suasana yag tidak nyaman. Mitra merasa terancam oleh sikap kita yang domina. Mitra sebaiknya tidak merasa ditempatkan sebagai seorang terdakwa atau pihak terpojokkan. Pada akhirnya, ia akan menutup diri dan bahkan cenderung mengambil sikap bermusuhan. Apabila hal seperti itu yang terjadi, proses negosiasi tidak berjalan dengan kondisi menguntungkan. Oleh karena itu, ciptakanlah suasana yang menyenangkan. Pahamilah suasana hati mitra ketika itu. Tawaran, ajakan, dan sejenisnya harus disampaikan dengan ramah dan penuh simpati.
  • Waktu yang terbatas, Terbatasnya waktu sering kali menjadi kendala ketuntasan bernegosasi. Tujuan-tujuan yang kita harapkan pada akhirnya menggantungkan dan tidak tuntas. Untuk itulah diperlukan waktu tambahan untuk melakukan tindak lanjut dan mecapai ketuntasan bernegosiasi. Kendala waktu bisa dijadiakn alasan sekaligus sebagai suatu penghargaan kepada mitra akan ketertariakn kitakepadakeberadaan dirinya. Berikutnya ajukanlah permintaan akan kesediaannya untuk melanjutkan kegiatan tersebut pada waktu lain. Lakukan perjanjian untuk tempat da waktu negosiasi berikutnya. Mitra akan bersedia melakukannya apabila ia mendapat kesan menyenangkan selama proses bernegosiasi awal-awal. Itulah pentingnya penciptaan suasana akrab dan nyaman dalam bernegosiasi. Apabila kita memiliki kesempatan bernegosiasi untuk keperluan yang lain, kita tidak akan kesuitan untuk bekerja sama sekali.




Minggu, 14 Februari 2021

School Library and Reading Corner

Perpustakaan adalah gedung atau ruang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Koleksi buku,majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan didiskusikan.

Perpustakaan seharusnya dapat menjadi denyut jantung sekolah yang menggerakan seluruh interaksi edukatif di sekolah. Dalam meningkatan kompetensinya, guru harus sering keluar masuk perpustakaan sekolah unuk mencari sumber belajar yang di perlukan. Bahkan di dalam perpustakaan sekolah seharusnya ada sumber belajar yang dapat di peroleh dari internet yang dapat di akses melalui PC ( perangkat computer ) yang ada di perpustakaan atau di ruang laboratorium komputer. Kalau ruang laboratorium komputer menjadi tempat belajar komputer, maka komputer dalam perpustakaan fungsinya sama dengan perpustakaan, yakni sumber ilmu pengetahuan. Buku adalah sumber ilmu pengetahuan, maka membaca dan surfing dunia maya adalah kuncinya.

Perpustakaan sekolah memang tidaklah harus besar seperti gedung perpustakaan universitas yang terkenal dan tidak pula sebesar perpustakaan nasional. Tetapi, tanpa ada perpustakaan sekolah, maka dapat di bayangkan sekolah hanya akan menjadi tempat anak-anak bermain-main di halaman sekolah,lari kejar-kejaran, dan setelah bel berbunyi mereka berlari-lari masuk kelas selagi keringat mereka belum kering. Kemudian, guru pun mulai melakukan'' talk and chalk''  alias kegiatan ''tutur dan kapur'' atau ceramah, mencatat materi pelajaran yang dipandang  penting di papan tulis, dan anak-anak pun menulisnya dalam buku pelajarannya. That is the profile of  most schools in Indonesia. 

Sewaktu istirahat, ruang kelas menjadi tempat bermain bagi kebanyakan siswa. Penyekat ruang kelas dari tripleks yang dibuat oleh Komite sekolah tampak dalam keadaan lepas-lepas, karena ulah anak-anak yang memang memerlukan olah tubuh lebih banyak dan sayangnya itu dilakukan di dalam kelas. Halaman dan lapangan olahraga yang berdebu dan panas di musim kemarau menyebabkan mereka lebih suka bersendau gurau di dalam kelas, sambil menunggu bel berbunyi tanda masuk kelas kembali. Sementara untuk memanfaatkan waktu luangnya, ruang perpustakaan hanyalah tempat rak yang kosong, tempat onggokan modul yang telah kadaluwarsa. Dalam kondisi seperti ini, apalagi berpikir untuk membangun  ruang perpustakaan, ruang kelas pun kondisnya telah rusak berat, dan lahan untuk membangun ruang kelas pun sudah tidak ada lagi.

 Library Functions

Semua koleksi perpustakaan sekolah merupakan perekam budaya, perekam IPTEK dan IMTAK. Melalui bahan koleksinya, perpustakaan sekolah melaksanakan fungsi edukasi, yakni untuk menambah pengetahuan ( knowledges ), membentuk sikap mental ( antitude ), dan meningkatkan keterampilan ( skills ) bagi para pembacanya. 

Setidaknya perustakaan sekolah mempunyai empat fungsi yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya ( Suryana. R, 1999:5-6, sebagai berikut:

Fungsi edukatif. Dengan segalah keterbatasannya, otak kita tidak mungkin mampu dapat merekam semua informasi. Bahkan koleksi perpustakan dapat merekamnya secara cermat. Buku sebagai bahan  koleksi  utama perpustakaan, memiliki kelebihan dengan  karakteristik yang lebih efektif dan unggul dibandingkan media informasiseperti televisi, komputer, radio, dan media lainnya. Oleh karena itu, perpustakan sekolah  menjadi sumber referensi. 

Fungsi informatif. Yang dimaksud fungsi informatif ialah dapat menyediakan sumber belajar yang informatif, beraneka ragam, mutahir, dan diatur dengan sistem tertentu, agar para petugas dan pencari data dan informasi dapat dengan mudah menemukan bahan tersebut.

Fungsi administrstif. Dalam fungsi ini, perpustakaan melakukan pencatatan dan penyelengaraan administrasi dalam proses sirkulasi atau peminjaman  bahan pustaka. Ada dua sistem penyelengaraan admistrasi perpustakaan. yaitu sistem close access dan sistem open access.

Fungsi rekreatif. Rekreasi disini lebih kepada pengertian ' menggunakan waku senggang ' atau memanfaakan waktu dengan membaca atau sekedar menbuka-buka bahan koleksi perpusakaan. 

Keberadaan dan berbagai kegiatan perpustakaan sekolah dan pojok baca ( reading corner ) seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal, bukan hanya para guru yang ingin menambah wawasan pengetahuannya, tetapi lebih dari itu untuk mengubah budaya  mendengar dengan budaya membaca. 

Jumat, 12 Februari 2021

Evaluating Negotiation Text

Sample Negotiation Text

Text 1
HP Baru

Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada Ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal.
Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyaknan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP.
''Yah...Rani benar-benar berusaha perlu HP. Belikan ya Yah?'' kata Rani pada Ayahnya.
 ''Ayah belum punya cukp uang untuk membel HP, Ran. Lagi pula kan sudah ada telepon rumah,'' kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja. '' 
''Tapi, Yah... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelpon orangtuanya saat terpaksa pulang telat.''
''Lha kalau begitu kamu jangan pulang telat,'' kata ayah lagi. Rani hampir saja menangis.
''Tak hanya itu, Yah...Rani iri sama teman-teman Rani yang dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,'' kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu Ayahya.
Mendengar penjelasan Rani,Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.
''Sebigitu pentingkah HP itu bagimu,Nak?''
Rani hampir saja melomat kegirangan mendengar reaksi ayahnya.
''Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke group facebook, WhatsApp, dan Gmail atau mengunggah tugas di blog/blogger. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa buat diskusi bareng teman teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.''
''Hm...Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal...'' ayah seakan sengaja menggoda Rani.
''Asal apa, Yah?'' tanya Rani tak sabar.
''Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk  hal-hal yang positif.''
''Rani janji, Yah. Makasih ya  Ayah,'' janji Rani sambil memeluk Ayahnya.


Text 2

Terima Kasih Bu Mia

Kamis pagi usai pelajaran olah raga, Bu Mia, guru Kimia masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasnya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebanya, mereka baru saja meginkutilomba ujian lari Run Fast mengelilingi stadion.Sebenarnya hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang napasnya masih memburu dan keringatya bercucuran, mengajukan usul pada Dani.

''Dan...minta Bu Mia menunda ulangan dong.Capek nih,'' kata  Ali. 

''Waduuuh aku tidak berani,'' jawab Dani. Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas,'' sambung Dani.

''Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,'' kata Lia.

 ''Beres. Kamu kan ketua kelas.''

Dengan santun, Lia menghadap Bu  Mia yang wajahnya tampak kaku melihat siswa-siswinya belum juga siap mengikuti pelajaran. 

''Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?'' tanya Lia sambil duduk.

 ''Iya. Ada apa?''

''Bengini, Bu,saya mewakili teman-teman, Lia minta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju.''

''Biasanya kan tidak terlambat seperti ini? tanya Bu Mia.''Iya, Bu. Sekali lagi maafkan,kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi Baru saja ujian Run Fast  mengelilingi stadion 2 kali.''

''Oh...kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?'' suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.

''Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,'' jawab Lia tetap dengan sopan.

''Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.''

''Yah sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja.''jawab Bu Mia mengagetkan Lia dan teman-temannya.

''Makasih Bu,'' kata Lia.

''Eit...tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan menggangu kelas lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.''

 ''Iya, Bu. Makasih.''Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.

Dalam mencapai kesepakatan, selain menerima alasan yang disampaikan pihak yang menyajikan pengajuan, penawar biasanya juga mengajukan tuntutan. Ketika pengajuan dan penawaran mencapai titik temu, terjadilah kesepakatan. Ketika pihk yang mengajukan tuntutan, menyepakati persyaratan yang ditetapkan maka tercapailah sebuah kesepakatan dan kesepakatan tersebut menguntungkan kedua belah pihak.    
  

Kamis, 11 Februari 2021

Merumuskan Ciri Negosiasi

Pada dasarnya, negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak lain. Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain. Negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa/perselisihan pendapat.

Baca juga :Tips melakukan negosiasi yang baik

Merumuskan Ciri Negosiasi

Untuk mengetahui apakah sebuah teks termasuk ke dalam negosiasi atau bukan, kamu harus mengetahui batasan teks negosiasi. Perhatikan dialog berikut antara penjual dan pembeli dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang di sediakan di akhir teks.

Teks 

Pembeli : " Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?"

Penjual : " Tiga puluh ribu, Bu, Murah."

Pembeli : " Boleh kurang kan, bang?" 

Penjual : " Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."

Pembeli : "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?"

Penjual : " Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."

Pembeli : "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?"

Penjual : "Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi."

Pembeli : " Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk."

Penjual : " Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan."

Pembeli : "Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak."


Akhirnya, penjual mempersilahkan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang di belinya. 

Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks.

1. Siapa pelaku dalam dialog tersebut.?

2. Bagaimana cara pembeli menawar harga mangga tersebut?

3. Bagaimana tanggapan penjualnya.?

4. Apakah pada akhir dialog terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli?

5. Bagaimana kesepakatan antara penjual dan pembeli? 



Baca juga:Struktur dan kaidah teks negosiasi


Sumber: buku bahasa indonesia kelas x



Minggu, 07 Februari 2021

Ragam kalimat dalam Teks Prosedur







 
Memahami kalimat penting untuk memahami sebuah prosedur. Oleh karena itu, pada bagian ini kita akan membahas beberapa hal terkait dengan kalimat. Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan kalimat ? Ramlan dalam bukunya Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis, mejelaskan bahwa yang dengan kalimat adalah '' satuan gramtik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang disertai nada akhir naik''. Dalam tata tulis, kalimat ditandai  dengan huruf kapital di awal kalimat dan tanda baca akhir berupa tanda titik (.) tanda tanya (?) atau tanda seru (!). Jadi, pengertian kalimat tidak terbatas jumlah unsur (kata)nya. Ada kalimat yang panjang, ada juga kalimat yang pendek

Baca juga:Langkah-langkah membuat laporan membaca

Kalimat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pada penjelasan kali ini, akan dibahas pembagian kalimat berdasarkan tujuan,maksud,atau fungsinya.

  1. Kalimat Berita: Kalimat berita adalah kalimat yang bertujuan atau berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain. Tanggapan yang diharapkan adalah terssampaikannya informasi kepada lawan bicara atau pembaca. Dalam tata tulis, kalimat berita ditandai denagn tanda titik (.) di akhir kalimat. Sementara, secara lisan, kakimat berita di tandai denagn intonasi berita. contoh  Kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari sampah.
  2. Kalimat Tanya : Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan atau berfungsi untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain. Tanggapan yang diharapkan adalah jawabn atas pertanyaan yang ditanyakan tersebut. Dalam tata tulis, kalimat tanya ditandai tanda tanya(?) di akhir kalimat. Sementara , secara lisan, kalimat tanya ditandai intonasi tanya. Dalam beberapa contoh, kalimat tanya ditandai dengan kata tanya, misalnya apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, berapa, bagaimana, dan bilamana. Contoh Apakah kamu sudah makan?
  3. Kalimat Suruh/Perintah : Kalimat suruh juga disebut kalimat perintah,yaitu kalimat yang bertujuan atau berfungsi untuk menyampaikan perintah kepada orang lain atau lawan bicara. Tanggapan yang diharapkan adalah dilaksanakannya perintah tersebut. dalam tata tulis, kalimat suruh ditandai dengan tanda seru (!) diakhir kalimat. Sementara,secara lisan, kalimat suruh ditandai dengan intonasi perintah, kalimat suruh dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.   
    • Kalimat suruh yang sebenarnya digunakan untuk menyampaikan suruhan yang bernada netral cotoh tutuplah jendela itu!
    • Kalimat suruhan persilahan ditandai dengan kata silakan yang diletakkan diawal kalimat. contoh Silakan masuk, Pak !
    • Kalimat ajakan ditandai dengan kata ayo,mari,marilah,atau ayolah. contoh Mari kita berangkat !
    • Kalimat larangan ditandai dengan kata jangan, contoh Jangan duduk di depan pintu.                    

Sabtu, 06 Februari 2021

Contoh Pengunaan Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru. Konjungsi antarkalimat ini dapat juga Anda temukan dalam sebuah paragraf atau teks. Berikut ini uraian dan contoh konjungsi antarkalimat beserta fungsinya dalam kalimat ( Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, 1998:300-302 ).

Contoh Penggunaan Konjungsi Antarkalimat

  1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, seperti biarpun demikian /begitu, sekalipun demikian /begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu. Contoh : Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu, kami tetap menghargainya.
  2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya. Contoh : Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk.
  3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti tambahan pula, lagi pula, selain itu. Contoh : Kami menyambut pagi dengan suka cita Tambahan pula burung-burung juga ramai berkicau.
  4. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebaliknya. Contoh : Kita jangan terus menebang pohon-pohon dihutan ini. Sebaiknya, kita harus menanam bibit-bibit ohon yang baru.
  5. Konjungsi yang menyatakan keadaaan yang sebenarnya, seperti sesunguhnya dan bahwasanya. Contoh : Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin.
  6. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti malahan dan bahkan. Contoh : Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan ditepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal.
  7. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, seperti namun, akan tetapi. Contoh : Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada.
  8. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi, seperti dengan demikian. Contoh : Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu harus menanggung semua risikonya.
  9. Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti oleh karena itu, oleh sebab itu. Contoh : Kami sudah melarang mereka berburu dihutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya.
  10. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum itu. Contoh : Polisi hutan menagkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka menangkap lima orang pemburu liar.    

Jumat, 05 Februari 2021

Cara Menjadi Pembawa Acara Yang Baik

Pembawa Acara atau pranatacara ( bahasa inggris: master of ceremony disingkat MC,Presenter atau Host ) adalah orang yang bertugas sebagai tuan rumah sekaligus pemimpin acara dalam panggung pertunjukan, hiburan, pernikahan,dan acara-acara sejenis. Pembawa acara membawakan narasi atau informasi dalam suatu acara atau kegiatan, ataupun dalam acara televisi, radio dan film. Pembawa acara biasanya membaca naskah yang telah disiapkan sebelumnya, tetapi sering juga mereka harus memberikan komentar atau informasi tanpa naskah.

Baca juga :Cara menulis puisi lama

Apabila Anda menghadiri suatu acara resmi, tentunya di sana hadir seorang pembawa acara. Seorang pembawa acara berperan sangat penting dalam berlangsungnya suatu  acara. Ia bertugas mengatur dan memandu berbagai mata acara yang telah disiapkan. Untuk itu, ia diharapkan memiliki keterampilan berbicara di depan umum, memperlihatkan sikap yang luwes, dan dapat menguasai situasi.

Bersediakah Anda jika suatu ketika diminta untuk menjadi pembawa acara? Anda mungkin saja menolaknya dengan alasan '' tidak bisa '' atau '' belum terbiasa ''. Untuk itulah, dalam artikel kali ini Admin akan menjelaskan prosedur bagaimana cara menjadi seorang pembawa acara yang baik.

Seorang pembawa acara dituntut untuk memperhatikan hal-hal berikut :

  1. Menguasai sesuatu ;
  2. Menguasai kaidah bahasa, seperti kata-kata baku, penggunaan kalimat-kalimat yang efektif, serta pemilihan kata yang tepat;
  3. Mempunyai kepercayaan diri;
  4. Menggunakan gerak-gerik yang wajar;dan
  5. Memiliki penampilan yang luwes serta terampil berimprovisasi. 
Dari kelima tersebut, masalah penggunaan bahasalah yang paling sering mendapat sorotan dari masyarakat, terutama penggunaan kalimat sapaan yang sopan dan efektif.

Kalimat Sapaan yang Efektif

Kalimat sapaan yang dapat digunakan ketika membawakan acara bervariasi, bergantung pada konteks acara. Konteks yang dimaksud antara lain: 
  • Siapa para hadirin yang dihadapi, kelompok dewasa atau anak-anak;
  • Apa acaranya;
  • Apa tujuan acaranya;
  • Bagaimana tingkat pengetahuan massa atau hadirin;
  • Waktu pelaksanaan acara
Menulis Rancangan Acara

Rancangan acara dibuat agar semua acara yang telah disusun dapat terlaksan dengan baik. Rancangan acara terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian pembuka, acara inti, dan penutup. Untuk lebih jelasnya, perhatikan rancangan acara berikut.

Rancangan Acara Peringatan Bulan Bahasa
  • Pemukaan
    • Sambutan ketua panitia
    • Sambutan kepala sekolah
  • Acara inti
    • Pembacaan pemenang lomba membaca puisi
    • Pembacaan pemenang lomba teater
    • Pembacaan pemenang lomba menulis cerpen
    • pembacaan pemenang lomba menulis puisi
    • Pementasan kreasi siswa
  • Penutup
    • Pembacaan Do'a
Sebagai pembawa acara Anda dapat menentukan ( walaupun tidak bersifat kaku ) kapan dan pada bagian mana kalimat-kalimat sapaan digunakan. 


Beberapa hal dapat dijadikan tuntunan dalam membawakan acara.
  1.  Pembawa acara hendaknya memperkenalkan diri sebelum memandu acara. Perkenalkan diri dengan sopan dan singkat.
  2. Pembawa acara hendaknya menyapa para hadirin atau tamu undangan. Kalimat-kalimat sapaan mengekspresikan rasa hormat kepada para hadirin serta sebagai sarana menfokuskan perhatian hadirin. Selain diungkapkan pada saat membuka acara, kalimat sapaan juga dapat diucapkan pada setiap pergantian acara.
  3. Kalimat-kalimat sapaan biasanya didahului atau diikuti dengan pernyataan yang berisikan ajakan.
  4. Sebelum menyapa atau mengajak hadirin atau tamu undangan untuk berlaih mata acara berikutnya,hendaknya pembawa acara menyampaikan komentar singkat.Jika acara terdahulunya berupa sambutan, ia diharapkan menyampaikan intisari atau pokok pembicaraannya.
  5. Pembawa acara mengakhiri seluruh ramgkaian acara dengan mengucapkan terima kasih kepada hadirin atau tamu undangan.
 Demikianlah penjelasan singkat tentang teknik dan cara membawakan acara yang baik. 

 

Tanaman Herbal Indonesia Dokter terkejut melihat hasil nya, racun dalam tubuh seperti : Rematik Kolesterol Asam Urat Semua sembuh total deng...